Bali
Pukul satu siang Mirza dan yang lainnya sudah tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali. Zee terlihat bergandengan tangan Marsha seraya menarik kopernya, sementara Indah terlihat merangkul Christy karena memang Chika berjalan di paling belakang bersama Mirza. Pada akhirnya wishlist Chika ini dikabulkan bukan hanya oleh Mirza, tapi juga sahabat dan Adiknya sendiri. Mereka semua turut berpartisipasi dalam upaya membantu Mirza untuk mewujudkan keinginan Chika.
"Hallo Kak Gita, iya Kak ini udah sampai kok. Ok Kak Gita nanti aku kabarin terus, bye Kak" Chritsty terlihat menelpon namun secara bisik-bisik seolah tak ingin ada orang yang tahu.
"Gita nelpon kamu Kity?" Tanya Indah.
"Iya Kak, tapi Kak Indah jangan bilang Kak Chika ya"
"Bener-bener ya si Gita gengsiannya hahaha oke deh aman" Indah mengacungkan jempolnya.
"Deeeek, kacamata kamu nih" Chika berjalan mendekat pada Christy dan memberikan sunglasses Christy yang ada di tasnya.
"Makasih Kak Chika"
"Guys, kita makannya jangan di Bandara ya. Masih kuat nahan laper bentar kan? Mobilnya udah di depan" ucap Marsha yang memang mengurus rental mobil mereka selama di Bali.
"Aman dong Beb, aku nahan lapar seharian juga gapapa asal sama kamu" goda Zee seraya merangkul pinggang Marsha.
"Uwooook" Chika langsung berlagak mual letika mendengar ucapan Zee.
"Kak Mirza, Adiknya norak banget" Christy ikut menimpali.
"Iri ya kalian berdua hahaha udah ah yuk"
Mirza tidak berubah, ia selalu sigap ketika mendampingi perempuan. Seperti saat ini, ia langsung mengangkat koper Chika dan juga Christy untuk dimasukan ke bagasi mobil. Ia juga membukakan pintu mobil untuk Chika agar duduk di sampingnya.
"Zee kok mobilnya kecil gini Zee? Ga cukup dong"
"Oh jangan khawatir, orang kita pisah mobil"
"Maksudnya?" Mirza mengerutkan keningnya.
"Kalian berdua aja di sini, kita berempat pake mobil lain"
"Lah kok gitu? Kenapa ga sekalian sewa SUV aja sih Zee biar cukup barengan"
"Ribet Mas nanti parkirnya kalo mobil gede gitu, udah gapapa nih bawa kuncinya. Ayo sayang-sayangku masuk ke mobil yang belakang"
"Gimana Zee?" Marsha langsung memecingkan matanya.
"Becanda hahaha"
"Kak Chika aku sama Kak Indah ya, daaaah" Christy langsung masuk ke mobil yang ada di belakang.
Chika dan Mirza kini terlihat saling berpandangan, kali ini rasa gugup kembali menguasai diri mereka. Beruntung kali ini Mirza lebih bisa menguasai dirinya sehingga ia bisa menghalau rasa gugupnya sendiri dan juga membantu Chika untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Chik, bantu baca maps ya"
"Ok, tapi kalo salah jalan maaf maaf aja nih ya aku agak bodoh kalo baca maps hahaha"
"Hahaha iya gapapa, seatbeltnya Chik, sorry" Mirza membungkukan tubuhnya ke arah Chika dan membantu Chika memasangkan seatbeltnya.
"Makasih Emir" Chika tersenyum dengan sangat manis tepat di depan wajah Mirza. Kali ini Mirza terlihat kembali gugup ketika mendapatkan senyuman itu dari Chika. Tak bisa dipungkiri memang jika senyuman Chika masih sangat membekas diingatannya, dan kali ini senyuman itu tak lagi sebatas bayang-bayang.
"Kita ini kemana Chik?"
"Ke Nasi Tempong Indra katanya, aku arahin ya"
"Ok, makasih ya"
YOU ARE READING
After Rain
Romance"Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada bahagia setelah tangis yang Panjang" Begitulah yang disampaikan oleh orang-orang, katanya akan selalu ada pelangi setelah hujan dan akan selalu ada kebahagiaan setelah tangis yang panjang. Setiap kehidupan m...