DUA PULUH SATU

743 109 382
                                    

Bandung

Chika terlihat gugup ketika Boby mengantarnya menuju Sekolah barunya. Sepanjang jalan dari jalan Lengkong menuju Cihampelas Chika lebih banyak terdiam. Ia sesungguhnya memang malas untuk kembali membangun pertemanan dengan lingkungan Sekolah barunya ini. Belum lagi perbedaan kebiasaan berbicara antara Jakarta dan Bandung kini menjadi ketakutan Chika tersendiri. Ia takut jika sulit menghilangkan berbicara dengan lo-gue, tapi jika ia tetap menggunakannya maka sudah pasti ia akan dicap sebagai siswi baru yang sengak.

"Kenapa diem terus Kak?"

"Gapapa Pi, degdegan aku tuh"

"Udah gapapa kok, pasti bisa Kak Chika punya banyak temen lagi kaya di Jakarta. Semangat ya" Boby mengelus kepala Chika untuk memberi semangat.

Mobil Boby akhirnya tiba di depan gerbang sekolah yang berada di Jalan Cihampelas itu. Ia membiarkan Chika untuk mengatur nafasnya agar bisa lebih tenang saat masuk ke Sekolah barunya ini. Sesungguhnya Chika sudah pernah datang ke Sekolah ini sebelumnya dan berkenalan bersama beberapa gurunya.

"Mau Papi temenin dulu?"

"Gapapa Pi ga usah nanti Papi telat, Chika pergi ya Pi" Chika langsung mencium tangan Boby.

"Iya selamat belajar ya Nak, nanti pulangnya pakai ojek online dulu gapapa ya?"

"Iya gapapa kok Pi gampang, dah Papiiii"

"Eh Kak Chika bentar"

"Kenapa Pi?"

"Nih bawa, buat jajan" Boby memberikan sepuluh lembar seratus ribuan pada Chika.

"Hah? Pi kok banyak banget sih Pi?"

"Udah gapapa, ga usah bilang Mami hahaha siapa tau Kak Chika mau ke Ciwalk gitu kan"

"Ya ampun, makasih banyak Pi, dah Papiiii"

"Dah Sayang"

Akhirnya ada yang membuat Chika tersenyum lebar pagi ini, lembaran kertas berwarna merah dengan gambar Soekarno Hatta memang selalu menjadi senjata ampuh untuk membuat seseorang tersenyum. Chika akhirnya berjalan menuju ruang guru dimana ya sudah janjian bersama guru BK yang memang mendampingi Chika sedari kemarin.

"Eh Yessica udah dateng, nah Chika nanti kamu masuk kelas MIPA 1 ya, ini wali kelasnya ada Bu Nurul ya"

"Oh iya Pak terima kasih"

"Hai Yessics saya Bu Nurul wali kelas IPA 1, ini kan Tahun ajaran baru jadi nanti kelas itu juga baru dirolling. Nanti sebentar lagi kita ke kelas bareng ya sekalian Ibu juga mau masuk"

"Oh iya siap Bu, terima kasih banyak ya Bu" Chika langsung mencium tangan gurunya dengan sopan.

Beberapa saat setelah bel berbunyi akhirnya Chika dipanggil Bu Nurul untuk masuk ke kelas. Memang sudah pilihan yang sangat tepat Chika masuk bersama wali kelasnya, karena sepanjang Chika melangkah ke kelasnya banyak pasang mata yang menatap ke arahnya. Kecantikan Chika memang sangat mencolok. Beberapa lelaki tersenyum pada Chika, begitupun siswi-siswi hits yang mulai menebarkan senyumnya agar bisa memprospek Chika untuk masuk ke circlenya.

"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan saya Ibu Nurul mengajar Bahasa Indonesia dan saya adalah wali kalis kalian untuk saat ini. Pertama-tama Ibu ingin mengucapkan selamat dan semangat, selamat karena kalian sudah naik ke kelas sebelas dan semangat karena kelas sebelas tantangannya akan lebih sulit dari kelas sepuluh..." Bu Nurul memberikan kata sambutannya sebagai wali kelas MIPA 1, sementara anak-anak kini justru malah fokus pada Chika yang berdiri di depan.

"Nah karena dari tadi kalian ini fokusnya udah ke cewek cantik di samping Ibu, udah Ibu langsung kenalin aja nih. Ini ada Yessica, dia murid pindahan dari Jakarta jadi tolong dibantu ya temen-temen semuanya kalau Chika butuh apa-apa, atau nanya apa gitu tolong dikasih tau. Nah silakan Yessica, perkenalkan dirinya.

After RainWhere stories live. Discover now