SEPULUH

835 104 53
                                    

Sore ini mood Chika sedang tak cukup baik, selesai berlatih basket ia langsung duduk di pinggir lapangan seraya meluruskan kakinya. Meskipun ia berusaha mengalihkan pandangan, tapi tetap saja matanya selalu mengarah pada Gita dan Dey. Sejak mereka berdua mengumumkan hubungannya, mereka memang lebih sering terlihat berduaan di Sekolah. Dey akan setia menunggu Gita berlatih basket dan begitupun Gita yang akan setia menunggu Dey latihan dance. Mereka juga saat ini mendapat julukan couple goals karena keduanya memang memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Gita si lelaki cool yang merupakan captain basket dan memiliki wajah tampan memang menjadi idola banyak perempuan termasuk Chika. Sementara Dey sendiri adalah ketua team dance di Sekolah yang memiliki gaya super keren, terbukti dari followers instagram Dey yang cukup tinggi bagi seukuran anak SMA.

"Masokis lu ya?" Suara Vio tiba-tiba mengejutkan Chika yang sedari tadi sedang melamun.

"Astaga" ucap Chika yang cukup terkejut dengan kehadiran lelaki yang langsung saja duduk di sampingnya.

"Gue liat-liat lu masokis sih fix"

"Masokis apaan sih?"

"Buat masak lu tau kaga? Ada yang sapi ada yang ayam"

"Masako" jawab Chika singkat, ia langsung bangkit dan membereskan barang-barangnya ke dalam tas.

"Lu aneh tau Chika, suka banget menikmati sakit hati sendiri. Apa lu emang hobi ya menyakiti diri sendiri?"

"Apaan sih?"

"Iya itu dari tadi lu liatin si Dey sama si Gita terus, udah tau itu nyakitin hati lu sendiri"

"Ga jelas" jawab Chika dengan nada ketusnya, ia memang selalu kesal jika Vio mengganggunya seperti ini.

"Chika, Vio, duluan ya" Suara Gita langsung membuat Chika menoleh, sial memang perasaan Chika pada Gita sudah terlalu dalam hingga suara Gita saja bisa menggetarkan hatinya.

"Ok Git, tiati lu berdua"

"Lu sekarang sama Chika, Drun? Mantap sekali hahaha" goda Dey yang kini tangannya sudah digenggam oleh Gita.

"Yoi hahaha gue saingin lu berdua nanti jadi couple goals, gue sama Chika nanti jadi couple out"

"Serah lu dah haha Chika lu mending pikirin lagi deh sebelum melangkah lebih jauh Chik" Dey tertawa dan langsung memberi peringatan pada Chika, karena memang diantara circlenya yang lain Dey adalah orang yang paling santai dan tak terlalu bermasalah dengan junior.

"Sialan hahaha dia bahagia sama gue pasti" Vio tiba-tiba merangkul Chika sebelum Gita dan Dey akhirnya meninggalkan mereka.

"Apaan sih?" Chika langsung melepaskan rangkulan Vio padanya.

"Lu tuh harusnya makasih sama gue, gue udah meyelamatkan lu tau"

"Menyelamatkan apaan?"

"Tampang lu depan si Gita tadi tuh miris banget tau ga, jangan meratapi gitu lah"

"Apaan sih ah, sotau"

"Dih dikasih tau malah begitu, mau langsung pulang? Biar gue anterin"

"Ga usah" Jawab Chika seraya meninggalkan lapangan.

"Jutek banget buset deh, lagi dapet ya Chik?"

"Engga, gue empet aja liat lu"

"Hahahaha anjir empet dong dia bilang, sialan lu emang. Chika jangan marah-marah, nanti Chika lekas tua"

"Sabar Chika sabar" Chika memejamkan mata seraya mengelus dadanya, menghadapi Vio memang butuh kesabaran ekstra.

"Nih helmnya" tanpa menunggu persetujuan dari Chika, Vio langsung memberikan helmnya pada Chika.

After RainWhere stories live. Discover now