EMPAT PULUH SATU

798 96 101
                                    

New York

I want to help you grow
I want you help me grow

Kathrin tersenyum ketika terbangun dari tidurnya, suara Mirza saat menyanyikan lagu itu masih terngiang di telinga Kathrin. Sebelum tidur Kathrin terus mendengarkan lagu tersebut berulang kali dan semakin lama ia semakin terhanyut dalam makna yang terkandung dalam lirik lagu tersebut. Malam itu Mirza meminta Kathrin untuk mendengarkan dan dengan sepenuh hati ia menyanyikan bait yang menurut Kathrin memiliki makna yang begitu dalam.

Aku ingin membantumu untuk tumbuh.
Aku ingin kamu membantuku untuk tumbuh.

Sederhana, tapi meminta seseorang untuk bisa saling menguatkan dan tumbuh bersama adalah permintaan yang begitu dalam. Seorang lelaki secara sadar memgatakan bahwa dia ingin menemani perempuan yang menjadi pilihannya, dan secara tulus ia meminta perempuan itu untuk menemaninya juga.

"Tiiin, Atin, bangun Nak cepet siap-siap"

"Iya Mam udah bangun ini mau mandi" timpal Kathrin yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Udara dingin di New York pagi ini benar-benar menusuk ke tulang, saat Kathrin melihat layar ponselnya dan melihat suhu menunjukan 3°C . Tak heran jika Kathrin langsung menggigil ketika membukakan sedikit jendela kamarnya.

"Gila dingin banget sumpah" ucap Kathrin yang kini langsung masuk ke kamar mandi, meskipun udara dingin tapi ia tetap menuruti perintah Mamanya.

Selesai mandi dan bersiap juga mengemas semua barangnya ke dalam koper, kini Kathrin langsung menarik koper tersebut ke luar kamarnya. Hari ini mereka semua memang akan berangkat liburan ke Colorado. Musim dingin di Amerika Serikat tidak akan meriah tanpa ada Colorado. Di tempat ini kita bisa mengunjungi Lake Powell yang melintasi perbatasan Utah dan Arizona.

"Tin"

"Ya?"

"Kamu mending ganti bajunya deh pake long john, dingin banget soalnya nanti di jalannya"

"Iya ya? Bener juga sih, yaudah aku ganti baju dulu ya" Kathrin akhirnya kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya sesuai dengan perintah Mirza.

Meskipun Kathrin anak tunggal, tapi ia tidak memiliki sifat keras kepala. Ia akan menuruti perintah orang lain selama itu baik dan tak merugikan siapapun termasuk dirinya sendiri. Mungkin ini juga yang membuat Mirza merasa sangat di hargai karena Kathrin selalu bisa mempertimbangkan saran yang Mirza berikan dengan sangat baik.

"Aku udah anak Hogwarts banget ga nih?" Tanya Kathrin yang kembali keluar kamar dengan mengenakan long john hitam juga segala perlengkapan musim dingin Harry Potter yang diberikan oleh Mirza kemarin.

"Hahaha keren banget, syalnya kurang nutupin leher Tin sorry" Mirza langsung merapikan letak syal agar lebih rapat menutupi leher Kathrin.

"Aku belum pernah tau naik mobil lebih dari 24 jam hahah pegel ga sih?" Tanya Kathrin yang kini berdiri di hadapan Mirza.

"Ya pegel hahaha sebenernya bisa pake pesawat, cuma orang tua kita katanya pengen nostalgia pas mereka kerja barengan dulu" jawab Mirza seraya merapikan rambut Kathrin dan letak beanie hat yang Kathrin gunakan.

"Tapi untung kita pake campervan ya, jadi agak leluasa lah"

"Hahaha iya campervannya gede pula, kaya mini bus. Udah rapi, cantik" ucap Mirza seraya tersenyum.

"Hemm?" Kathrin cukup terkejut ketika Mirza memujinya seperti itu.

"Kenapa?"

"Gapapa, udah yuk sini aku masukin ke mobil ya tas kamu"

After RainWhere stories live. Discover now