SEBELAS

915 102 56
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, entah sudah berapa kali Chika menguap dan berusaha mengusir rasa kantuknya. Matanya masih terus berusaha fokus ke layar laptop seraya mendengarkan ted talks di Youtube agar ia bisa belajar cara public speaking yang baik menggunakan bahasa Inggris. Saat ini dirinya memang sedang fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi olimpiade yang sedang ia ikuti. Berhasil lolos sebagai perwakilan Provinsi, jalannya masih cukup panjang karena ia harus kembali berusaha agar lolos untuk menjadi perwakilan Indonesia di ajang olimpiade yang akan dilaksanakan di New York. Chika yang dahulu seringkali malas belajar, kini berubah 180°. Sepulang Sekolah ia akan langsung masuk ke kamar, berganti baju, membuka laptop dan kembali belajar. Semangatnya juga bertambah saat Boby dan Aya selalu memberikan support dengan memberikan Chika uang jajan tambahan ataupun menyediakan berbagai makanan favoritnya.

"Emiiiiiiiir" Chika langsung bersemangat menjawab panggilan telpon Mirza.

"Hai, kirain kamu udah tidur loh"

"Belum, masih nontonin Ted Talks nih"

"Luar biasa belajar terus, malam minggu loh ini padahal kan. Udah jam 10 malam kan ya?"

"Eh iya dong bener ga berasa udah jam 10"

"Jangan diforsir belajarnya, Yessica"

"Iya engga kok, tapi aku tuh takut loh ngadepin lawan nanti. Pasti dari Provinsi lain juga keren-keren"

"Jangan insecure dong, kamu harus percaya diri juga"

"Aku tuh ya kalo ga dibantuin kamu, ancur banget tau"

"Engga lah, saya kan cuma bantu doang, konsepnya kan dari kamu sendiri. Kamu belum ngantuk?"

"Tadi ngantuk sih, tapi sekarang engga. Aku malah lapar, tapi udah malem"

"Ya makan dong, ambil makan gih biar aku temenin"

"Udah malem Mir, gendut nanti aku"

"Hemm mana yang sekarang lebih penting? Jaga badan kamu atau kesehatan kamu? Nanti kalau kamu  nahan lapar, sakit, lebih repot kan?"

"Tapi kalau makan malem, nanti aku gendut.."

"Makan malem ga akan bikin kamu langsung gendut Yessica, lagian kalaupun nambah berat badan ya sudah, asal sehat kamunya. Kamu bakalan tetep cantik kok"

Demi apapun, wajah Chika langsung merah merona saat mendengar kalimat tersebut dari mulut Mirza. Ia tak tahan untuk tidak tersenyum ketika mendapatkan pujian dari Mirza. Bagi anak perempuan seumur Chika memang wajar jika dirinya mulai tertarik pada lawan jenis atau merasakan perasaan pada lawan jenisnya.

"Yessica"

"Ya Mir?"

"Kirain tidur, diem terus"

"Aku masak mie ah, kamu temenin aku ya"

"Yaudah gih masak dulu, saya temenin kok"

"Oke"

Chika langsung beranjak dari kamarnya menuju dapur, tangannya mulai sibuk meraih perlengkapan masak dan juga menyalakan kompornya. Sementara bibirnya terus berbicara untuk menjawa setiap pertanyaan yang diajukan Mirza padanya. Obrolan bersama Mirza memang selalu menarik bagi Chika, ia selalu suka dengan pemikiran Mirza dan wawasannya yang sangat luas. Bersama Mirza, Chika bisa menanyakan berbagai hal mulai dari pelajaran, olah raga, musik bahkan hingga fashion. Maka tak heran jika Chika seringkali menahan kantuk hanya untuk mengobrol lebih lama bersama Mirza.

"Mas Mirzaaaaaaa"

"Yaaaaa?"

"Maaaas"

"Apa sih Zee?"

After RainWhere stories live. Discover now