Hidup di bawah masa lalu.
Berjalan lurus memikul palu.
Kaki bersimbah darah tertusuk paku.
Pintu yang mana aku tak tahu.
Oh Tuhan.
Di bawah sini hambamu.
duduk termangu.
Menatap langit dengan pilu.
Berharap benar akan kuasamu.
Namun sayang, tak ada surat darimu.
Diriku terpejam di tengah kelam.
Sepasang sayap hitam muncul menutupi malam.
Menatapi nanar daging busuk itu dengan kejam.
Membawa jiwaku jauh menyelam.
Oh Tuhan.
Persiapkan lah dirimu.
Aku datang menghadapmu.
Untuk membalaskan dendamku.
Agar kau tahu apa yang telah kau lakukan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoetryBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.
