Kala matahari mulai bersembunyi di kaki barat.
Dia menuangkan rindu ke dalam cangkir kopi.
Bersama sedikit perasan penyesalan tentang apa dan kenapa.Ku tidak tertarik dengan omong kosong yang coba ia berikan kala awan mencoba menutupinya.
Aku hanya ingin menyantap pisang goreng ini dengan secangkir kopi.
Dengan tenang tanpa kenang.
Tapi dia menatapku bisu seraya menghilangkan kehadiran.Dia menenggelamkan dirinya di ujung samudera.
Meninggalkan carut marut tentang dia yang tak pernah dibawa pulang.
Selalu menitipkan sayang yang hilang terlihat usang sebab lelah mengikuti perang.
Dan akhirnya, sepenuhnya menghilang saat adzan Maghrib dikumandangkan.Sekarang, tinggal aku.
Dengan pisang goreng ku yang sudah dingin dan kopi ku yang menjadi asin.
Aku tak bertanya mengapa.
Karena aku tahu, aku benci senja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoetryBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.