Kemana perginya benang-benang yang sudah lama dirajut?
Oh, mungkin dikoyakkan atau memang sudah dibuang.
Dari awal memang rajutannya tidak kuat.
Banyak yang rumpang, banyak yang berlubang.Tetapi, rajutan itu berisi seribu kenangan.
Seperi saat sulitnya memasukkan benang ke dalam lubang jarum.
Saat jarum pentul menusuk tipis jari-jari.
Saat mengulang, sebab salahnya arah jahitan.
Dan saat dimana benang-benang dikuatkan tarikan untuk melanjutkan rajutan.Maksudku bukan untuk melanjutkan rajutan yang dulu renggang.
Hanya untuk mengenang.
Bahwa dulu rajutan itu tidak terlalu malang.Kulihat, kau masih merajut.
Bedanya, rajutan kali ini menggunakan benang-benang lain yang bukan diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PuisiBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.