Berbaju lusuh dengan perawakan tak beraturan.
Luka dan lebam disekujur, menghiasi tubuh kering kerontangnya.
Kusam kukunya melebihi hitamnya aspal baru.
Beralaskan kapalan di kaki ketika trotoar dibakar oleh matahari.Seperti biasa, dia mengembara, menjajal seluruh jengkal kota.
Entah apa tujuannya.
Mungkin untuk mengisi kekosongan sempit di kerongkongan.
Atau mengais harapan di sudut-sudut jalan.Ini sudah lusa.
Pandangannya mulai buram, seakan lelah dengan hakikatnya sebagai manusia.
Nafasnya terengah-engah sebab pupusnya asa dan harap.
Digaungkan doa-doa terakhir kepada Yang Maha Esa.
Meminta, agar ia mati saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/289753031-288-k393706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoetryBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.