Banyak kesalahan yang telah kau lakukan.
Terutama pada hatiku.
Kau merobeknya dalam sekejap mata.
Kau juga membuat air mata keluar dari sarangnya.
Kau tahu? Itu sungguh menyiksaku.Namun, apa yang kau katakan sekarang?
Menyesal? Omong kosong.
Penyesalan itu tidak pernah ada di dalam hatimu.
Rengekanmu terdengar palsu.
Tolong... Hentikan tangisanmu, itu tidak membuatku iba.Sial, tangisanmu semakin keras.
Kupingku pengar akannya.
Ku tanya untuk terakhir kali.
Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?"Maaf." Katanya.
"Namun aku bukan Tuhan." Jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoetryBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.