Tragisnya manusia.
Saat tidak bisa berkata-kata.
Tentang apa yang ada di balik dada dan juga kepala.
Bingung apa yang semesta lakukan kepadanya.Sakit? Tapi tidak luka.
Bahagia? Tapi tak merasa.
Sedih? Tak keluar air mata.
Marah? Tak terasa dalam jiwa.Lalu apa yang sebenarnya?
Tidakkah semesta ingin memberi tahu kita?
Tidakkah semesta ingin menjawabnya?
Tentang segala teka-teki yang diberikan kepada manusia.Manusia sudah lelah dengan dunia.
Manusia sudah lelah dengan dirinya.
Banyak yang ingin mati saja.
Agar bebas selamanya.Lalu, apakah mereka benar-benar mati dan pergi ke alam sana?
Tidak, mereka melanjutkan hidupnya.
Kenapa?
Pada hakikatnya mereka tahu, itulah tragisnya menjadi manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Iseng
PoetryBerisi sajak iseng yang tertuang diantara malam dan siang. Ditulis oleh sebuah tinta yang keluar dari balik jemala. Dariku sajak sederhana.