25||PANTAI

168 22 9
                                    

Votmen pren!! Jan lupa woii!🔥🔥🔥⚠️

sebelum di santet outhor, ga deng canda🤣🤣

Ayo follow akun author❗❗

Jangan lupa juga untuk rekomendasiin ke temen-temen kalian gaess 💜

.
.
.
.
.
.
.
.

_Aqila_

^^^
Ig👇

@aqilasdrn_
@elvanorhj
@sptxirl_

Happy reading<3

"Qila." Panggil vano melihat qila yang tengah berjalan menuju kelas gadis itu.

Langkah kaki qila berhenti ketika mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Ia tak berbalik, hanya menunggu laki-laki itu ingin berbicara apa. Ekspresi wajahnya sedari tadi tetap datar dan tajam.

Vano mendekat ke arahnya, berdiri menghadap gadis itu.

"Gue pengen ngajak lo nonton, buat tembusin kesalahan gue yang udah kasar sama Lo." Menatap mata tajam qila, namun qila membuang mukanya tak ingin menatap laki-laki yang masih berstatus pacarnya.

"Gue gak punya waktu." Ia menepis tangan vano yang ingin memegang tangannya.

Ada rasa sakit di hati vano melihat perubahan gadis itu, hati seakan teriris pisau yang begitu tajam ketika perempuan itu mengacuhkan keberadaan dirinya.

"Gue mohon, gue kangen lo." Vano terus meraih tangan qila, namun kali ini gadis itu tak menepisnya hanya diam ketika vano memohon pada dirinya.

"Gue lebih kangen lo vano, apalagi vano yang gue kenal dulu." Jawab qila dalam hatinya, ia tak bisa melihat wajah vano yang tengah memohon padanya.

"Gue lagi males nonton." Jawab qila dingin.

"Okey, lo mau kemana? Gue akan bawa lo kemanapun, asalkan lo bisa bareng gue lagi."

Qila berdehem menjawab perkataan vano. Namun laki-laki kurang puas dengan jawaban gadis itu.

"Beneran?." Tanya vano menatap manik mata gadis itu yang sangat datar.

"Iyaa." Jawab qila malas.

"Makasih la, gue jemput lo pulang sekolah. Dandan yang cantik." Laki-laki berlalu dari hadapan qila setelah mengecup singkat kening gadis itu dan mengedipkan sebelah matanya.

Siswi-siswi yang melihat kejadian itu berteriak histeris atas kemesraan vano pada qila. Ditambah melihat senyum cerah dari laki-laki dingin yang begitu jarang sekali tersenyum.

Qila? Ia mematung disana. Bibirnya tersenyum tipis, sangat tipis... atas perlakuan vano. Namun ia langsung melanjutkan jalannya agar segera sampai di kelas.

•••

Qila tengah memakan makanan nya dengan tenang di sisi pojok kantin tempat biasanya. Tak ada yang menganggu nya ataupun mengejek seperti biasa. Sebagian takut ketika sisi iblis gadis itu keluar sampai-sampai membuat Rika pingsan hingga mimisan waktu dikelasnya. "Baru juga di ditendang udah pingsan". Ucap qila waktu melihat Rika yang yang tak sadarkan diri beberapa hari yang lalu.

AQILA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang