Votmen pren!! Jan lupa woii!🔥🔥🔥⚠️
sebelum di santet outhor, ga deng canda🤣🤣
Ayo follow akun author❗❗
Jangan lupa juga untuk rekomendasiin ke temen-temen kalian gaess 💜
"aku setia ko orangnya no debat, no kecot, no drop, no bocor bocor."
-kata author:)
.
.
.
.
.
.
.
._Aqila_
^^^
Ig👇@aqilasdrn_
@elvanorhj
@sptxirl_Happy reading<3
Qila, Arvind, dan beberapa anggota BLACK WOLF termasuk anggota inti telah sampai di area tempat balapan itu, sudah banyak orang-orang dari berbagai geng ikut menonton pertandingan malam ini.
Ia memakai masker untuk menutupi wajahnya agar identitas dirinya tidak terbongkar, walaupun gadis itu memakai masker, namun tidak mengurangi kadar kecantikan gadis manis itu.
"Dateng juga lo semua." Ucap Aron menatap qila dan semua anggota BLACK WOLF yang berada disana.
"Dateng dong, bukan kek lo ditantang tapi gak berani Dateng, cemen. Malu tolol badan segede dosa lo tapi nyali kek miaww." Ucap Damian menjawab ucapan Aron, lebih tepatnya mengejek si ketua CALBEROO. Ia bertepuk tangan bangga dengan Morgan.
Aron yang mendengar perkataan Damian yang mengejeknya pun tak terima, ia ingin melayangkan pukul pada wajah Damian namun anggota CALBEROO segera menahan Aron.
"Awas aja lo semua,kali ini gue akan pastikan ketua kalian ini bakal kalah." Ancam Aron sambil menunjuk wajah qila kasar.
Arvind yang tak terima qila di tunjuk-tunjuk seperti itu pun menendang kuat tangan Aron membuat laki-laki itu tersungkur kebelakang.
"Kak." Qila menekan kata-katanya sambil menahan tangan Arvind yang ingin kembali memberikan pukulan pada Aron.
"Udah, kita kesini bukan buat berantem." Qila menatap tajam Arvind, ia bukan tak berterima kasih pada Arvind yang selalu membelanya, namun ia hanya tak ingin ada keributan apalagi ditonton oleh orang banyak.
"Lain kali jaga tangan lo, sebelum gue pisahin dari tempat seharusnya." Ancam Arvind dengan wajah dingin mampu membuat orang lain bergidik ngeri.
"Gausah basa-basi, jadi atau engga?." Nerios bertanya pada anggota CALBEROO.
••••
"Than, tu cewe mirip kek adek lo bukan sii?." Ucap Dirza yang melihat perempuan memakai masker itu begitu mirip dengan adik sahabatnya. Dari mata dan suaranya begitu familiar.
Arthan pin memfokuskan perhatian pada perempuan itu, menatapnya lekat, ia juga merasa perempuan itu seperti tak asing.
"Lo liat deh motornya, itu bukannya sama kek punya adek lo kan?" Dirza semakin yakin bahwa perempuan di balik masker itu adalah Qila.
"Hm, tapi gak mungkin adek gue punya geng yang ditakuti oleh semua orang, apalagi jadi ketua." Arthan tengah berperang dengan pikirannya, namun ia juga merasa begitu kenal pada gadis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILA(ON GOING)
Roman pour AdolescentsREVISI KALO UDAH TAMAT! DIVOTE!! JANGAN BACA DOANG ELAH! JAN PLAGIAT! HARGAIN AUTHOR YANG BIKIN YE!!! PLAGIAT JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA, SAYA GAK BUTUH PLAGIAT🚫 ⚠️⚠️⚠️ JANGAN BAWA-BAWA CERITA LAIN KE LAPAK INI KALO GAK MAU DISEMPROT AUTHOR ✔️✔️ IYA...