31|| RASA SAYANG?

76 6 10
                                    

Jika ingin menjadi penulis hebat?maka jangan plagiat!
-------------------------------------------------

Hayooo! Nungguin gak nih?

Udah vote? Belum? Wajib vote dulu!! Kalo udah lanjutt deh bacanya

Semoga sukaa sama ceritanya 🤗

Happy reading<3

****

Qila kini tengah berada di kantin menyantap makanan, ia tak sendiri, dirinya bersama Airin, Teman yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya.

Qila trus memasang wajah datarnya, dengan aura yang dingin. Tak ada yang mengusiknya, hari ini ia tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk menghadapi musuhnya yang kini tengah berada dirumah sakit. Mungkin kalian sudah tau siapa orang itu.

Saat tengah meminum minuman yang ia pesan tadi, ada satu orang siswi mendatangi dirinya.

"Q-qila, itu...kamu di panggil keruang BK." Ucap siswi itu takut menatap mata dingin gadis dihadapannya.

"Makasih." Ucap qila melangkah pergi dari sana menuju ruang BK setelah berpamitan dengan Airin.

"Permisi." Ucap qila masuk ke ruang BK itu.

"Duduk."

"Ada apa buk?." Tanya qila dingin.

"Ini sudah kedua kalinya kamu berbuat masalah disini,  ibu tau dulunya kamu itu anak yang sopan dan tidak pernah berbuat masalah, tapi kenapa sekarang kamu menjadi anak yang kurang didikan qila?." Ucap guru itu membuat gadis dihadapannya tersenyum devil.

"Hm, itu dulu bukan sekarang."

"Saya tidak menyuruh kamu menjawab ucapan saya."

"Bisa langsung ke intinya aja gak sih buk? Pusing dengerin ibu ngoceh mulu." Ucap qila dengan wajah datar tanpa rasa takut pada guru BK itu.

"Anak kurang ajar, apa kamu tidak pernah di didik menjadi anak yg sopan oleh orang tuamu!." Sarkas sang guru dengan wajah memerah.

Qila menghembuskan nafas jengah, salah lagi. Pikir gadis itu.

"Saya akan panggilkan orang tua kamu ke sekolah ini, kelakuan kamu itu sudah keterlaluan Aqila!"

"Percuma, anda ingin memanggil mereka kesini pun mereka tidak akan datang." Jawab qila dengan wajah yang sama

"Saya tidak mau tau! Saya akan membuat surat pemanggilan untuk orang tua kamu kemari?!"

Qila hanya mengangguk malas sebagai jawaban iya.

"Sekarang kamu bisa kembali ke kelas mu." Qila langsung berdiri dan keluar dari ruangan itu dan memilih untuk ke rooftop tempat favoritnya sekarang.

Ia memandang ke arah jalan raya, hembusan angin membuat rambutnya berterbangan membuat gadis itu nampak cantik

Wajah yang tadinya datar kini perlahan meneduh, hatinya sedikit tenang saat berada disini. Menjauh dari keramaian adalah cara terbaik untuk menenangkan pikiran bagi gadis itu.

Dulu ia pernah berjanji, untuk menjadi seorang wanita yang tangguh dan kuat, dalam hal apapun namun tanpa menyakiti siapapun. Dan dirinya gagal dalam janji yang ia buat sendiri. Jika diingat, itu sebuah lelucon yang basi.

....

Gadis yang memiliki rambut panjang berwarna hitam lekat memasuki rumah mewah yang bernuansa dark dengan kaca mata hitam melekat menutupi mata cantik sang pemilik.

Rumah itu sangat sepi, rumah sang ketua mafia yang ia panggil Daddy. Ia terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang biasa ia tempati saat tidur disana.

AQILA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang