_Aqila_
^^^
Ig👇@aqilasdrn_
@elvanorhj
@sptxirlBisakah kamu memikirkan perasaanku? Sedikit saja.
Perkataanmu seakan menggambarkan kamu begitu mencintaiku,
namun, perlakuan dan sikapmu seolah-olah aku adalah hanya debu yang menempel di hidupmu...-Aqila Sandriana
Stivani Atmaja-••••
Qila berdiri di balkon kamarnya, menatap langit malam yang nampak indah. Bintang-bintang menghiasai langit malam itu.
Cuaca malam ini bisa dibilang sangat bagus, namun berbeda dengan hati qila. Malam ini malam terindah dan juga malam terburuk bagi dirinya.
Malam terindah, karna malam ini, malam dimana ia mendapat vano. Dan terburuk karna kebahagiaan itu hanya sesat, air matanya yang menetes karna merasakan bahagia kini berganti menjadi luka.
Sakit bukan? Melihat pacar kita sendiri lebih mementingkan perempuan lain dari pada kita?.
Padahal malam ini malam dimana mereka berdua mengikat hubungan mereka menjadi sebuah hubungan sepasang kekasih remaja.
Apakah bisa? Vano fokus padanya terlebih dahulu? Bukan lebih memilih menemani perempuan lain.
Lama ia termenung, tatapan qila kosong. Qila memasuki kamarnya kembali mencari barang yang sudah lama tidak ia gunakan.
Qila mengambil gitar yang ia gantung di dinding kamar itu, gitar kesayangannya, gitar paling ia jaga dan tidak dapat digantikan oleh apapun. Ya, gitar itu adalah hadiah ulang tahunnya dari----- Arvan.
"Happy birthday adik kecil bang, tetep jadi adek Abang yang imut yah. Jangan nakal, gak boleh dedam sama orang lain, walaupun orang itu jahat sama kita." Ucap Arvan tersenyum pada sang adik.
Arvan memeluk erat tubuh mungil adik perempuannya. Ia sangat menyayangi qila, bahkan saking ia menyayangi qila, ia rela mempertaruhkan nyawanya demi qila.
"Makasih Abang, ala sayang Abang hiks." Qila menangis dalam dekapan Arvan.
"Shuttt ala kenapa nangis hmm? Ga boleh nangis dong." Arvan mengecup kening qila penuh kasih sayang.
"Abang ada sesuatu buat ala, mau gak?." Tanya Arvan lembut, mengusap rambut qila.
"Mauuuu, apa bang?." Wajah qila yang tadinya menangis kini tersenyum cerah.
Namun, pelukan tadi belum qila lepaskan. Ia sangat nyaman berada dalam dekapan hangat Abangnya.
"Bentar, ala tunggu disini dulu ya." Arvan perlahan melepaskan pelukan itu, dan meninggalkan qila dikamar itu sendiri.
Tak lama pintu kamar qila dibuka kembali oleh Arvan. Qila melihat Arvan membawa sebuat kotak berukuran sedang, yang dibungkus dengan kertas kado, tidak kecil dan juga tidak besar.
"Nih, hadiah dari abang buat ala." Arvan memberikan kotak itu untuk qila.
Qila menerima dengan senang hati, wajahnya sangat memancarkan sinar bahagia.
![](https://img.wattpad.com/cover/281254091-288-k722022.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILA(ON GOING)
Teen FictionREVISI KALO UDAH TAMAT! DIVOTE!! JANGAN BACA DOANG ELAH! JAN PLAGIAT! HARGAIN AUTHOR YANG BIKIN YE!!! PLAGIAT JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA, SAYA GAK BUTUH PLAGIAT🚫 ⚠️⚠️⚠️ JANGAN BAWA-BAWA CERITA LAIN KE LAPAK INI KALO GAK MAU DISEMPROT AUTHOR ✔️✔️ IYA...