18||KEMBALI

264 23 5
                                    

Sebelum baca, wajib vote dulu ya nak!
.
.
.
.
.
.
.
.

_Aqila_

^^^
Ig👇

@aqilasdrn_
@elvanorhj
@sptxirl_

°°°

Plak...

Bugh...

Plas...

Agrhhh...

"S-sakit p-pa." Qila berbicara dengan pelan, tubuhnya seakan mati rasa saking sakitnya.

"ANAK TIDAK TAHU DIRI KAMU!." teriak Rian melayangkan kembali ikat pinggang keras itu ke tubuh qila.

Plas...

"Agrhh... J-jangan p-pukul---." Qila tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya, tubuhnya terjatuh ke lantai dengan keadaan yang begitu mengenaskan.

"STOP PA!." teriak arthan dari ambang pintu. Segera berlari ke arah dimana qila beranda.

Arthan menggendong qila ala bridal style dan berlari keluar rumah menuju mobil yang berada dihalaman rumah itu.

Rian yang melihat itu hanya terdiam ditempatnya, menatap tangannya yang tadi sudah memukul anaknya sendiri dengan tatapan yang sulit diartikan.

"PAK TOLONG BAWA SAYA KERUMAH SAKIT." teriak arthan panik.

Supir itu langsung membuka pintu mobil untuk arthan dan qila, segera arthan masuk ke dalam mobil dengan qila yang masih berada dalam gendongannya.

Arthan memangku kepala qila di pahanya, "gue mohon bertahan, adek Abang kuat." Arthan berdoa dalam hatinya, menatap nanar adiknya yang begitu mengenaskan.

Luka dimana-mana, dengan rambut dan pakaian yang sudah acak-acakan. Membuat hati arthan berdenyut nyeri.

"CEPETAN PAK JALANNYA." teriak arthan kesal karna tak kunjung sampai di rumah sakit.

"Iya tuan muda, kita juga harus hati-hati." Ucap supir itu membuat arthan hanya bisa pasrah.

Mereka sudah sampai di rumah sakit 'kasih bunda', dan segera arthan keluar dari mobil sambil menggendong sang adik ketika pintu mobil itu sudah dibuka oleh sopir.

"SUSTER TOLONG ADIK SAYA." teriak arthan membuat beberapa perawat di sana segera membawa brankar dorong.

Arthan membaringkan tubuh qila dari gendongannya ke brankar itu. Segera brankar qila didorong masuk ke ruang UGD.

"Maaf ya dek, sebaiknya anda tunggu di luar. Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien." Ucap salah satu suster yang berumur sekitar 30an.

Arthan tak membantah, ia duduk di kursi tunggu. Menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya. Berharap qila baik-baik saja. Wajah arthan terpancar jelas bahwa lelaki itu sedang khawatir.

AQILA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang