30|| SEDIKIT BERMAIN

184 15 1
                                    

Vote sebelum baca⚠️

Kalo udah vote silahkan lanjut ❤️❤️

Happy reading<3

Selamat membaca 🤗🤗

***

"Cih, jalang." Ucap Rika tersenyum sinis.

"Mm, ga salah ngatain gue? Gak kebalik gitu?." Tersenyum santai dihadapan rika, Syeira, Zena, dan Naya.

Sejak beberapa hari yang lalu, Syeira memang masuk kedalam circle Rika si ratu bullying yang terkenal dan ditakuti di SMA bakti, kecuali perempuan mungil yang salah satunya Korban bully di SMA itu, siapa lagi kalau bukan Qila.

"Sebutan jalang emang cocok buat lo! Jijik gue liat muak sok lo itu udah jebol aja belagu." Sahut Syeira menunjuk kasar pundak qila, qila bisa melihat di pipi Syeira masih ada bekas luka yang ia buat waktu itu.

"Oww...gak salah nih, yang udah jebol gue atau lo semua ya?." Qila bukannya tersulut emosi, tapi malah membuat ke 4 cewe dihadapannya ini emosi.

"Lagian nih ya mbak, kata jalang itu khusus kek lo pada deh, cocok." Ia ingin menantang mereka semua, tersenyum sinis bak iblis yang membuat nyali orang yang melihat mata tajam itu menciut.

Karena terlanjur emosi, Rika dan Syeira menyerang qila dengan menjambak rambut qila. Namun sebelum mereka menyentuh tubuh gadis itu, qila lebih dulu memberikan tendangan keras dengan sepatu hitam miliknya yang dilapisi duri-duri lancip kekepala dua perempuan dihadapannya. Yah, mereka langsung terkapar di tanah dengan kepala mereka yang mengeluarkan darah.

Zena dan Naya bergetar ketakutan melihat perlakuan qila, mereka menjauh dari tempat sempit itu berlari meninggalkan qila dan 2 temannya yang nanti entah bernasib seperti apa. Qila membiarkan Zena dan Naya pergi begitu saja, kali ini dirinya harus berfokus pada dua makhluk itu yang terus meringis membuat qila tersenyum senang.

Ia berjongkok mensejajarkan dirinya pada Rika, matanya berubah tajam melihat wajah perempuan yang selama ini menindas dirinya, ia menjambak rambut Rika membuat kepala Rika mendongak ke atas.

"Sakit ya?.", Tanya qila sok memasang wajah kasian.

"L-lepasin bangsat!." Rika memegang tangan qila yang masih menjambak rambut indah miliknya.

"Hm, lepasin gak ya?, Gak deh belum puas gue, gimana dong?." Tanya qila tanpa beban.

Syeira yang melihat itu ingin kabur namun belati tajam lebih dulu melayang ke samping kepalanya, membuat nafasnya tercekat.

Di lain tempat

Arvind mengepal kedua tangannya kuat hingga urat-urat tangan dan lehernya terlihat jelas ketika melihat 2 jalang yang mengatai adiknya seorang jalang di dalam layar tv besar dihadapannya.

Ia begitu sensitif ketika menyangkut adik perempuannya, ia tak suka orang menilai buruk keluarga dirinya, mungkin orang itu akan lenyap ditangan seorang Arvind.

"Jalang bangsat." Umpat Arvind meninju layar itu dengan satu tangannya membuat tv itu langsung hancur.

Tangan laki-laki itu mengeluarkan darah yang lumayan banyak, namun tak ada ringisan sama sekali dari sang empu, beberapa pecahan kaca menancap ke tangan Arvind.

Arvind mengacak-acak ruangan gelap itu untuk melampiaskan emosinya, beberapa kali ia memukul tembok membuat tangannya semakin berdarah dan bengkak.

Kembali pada qila

Sekarang 2 wanita yang tengah ia siksa itu telah babak belur, ia menendang, menginjak, dan beberapa pukulan lainnya terus ia layangan ke mereka berdua.

AQILA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang