Ayo vote dan komennya yang banyak!!
Udah siap buat part ini?
Yaudah langsung ajaa gasss euyy😣
Happy reading ♥♥
°
°
°
°
°Qila terduduk di lantai kamar mandi dengan shower yang menyala telah membasahi tubuhnya.
Memang, setelah Rian menyuruh ia pergi tadi, ia langsung berlari ke kamarnya. Ia memukul-mukul dinding kamar mandi hingga tangannya membengkak, bahkan mengeluarkan darah.
Qila memejamkan matanya dibawah guyuran shower sambil merasa sensasi perih saat air itu mengenai luka-luka dari mulut dan tangannya. Di tambah kepalanya pusing akibat Jambakan dari Rita.
Pusing semakin menyerang kepala, wajah pucat pasi dan mulutnya membiru karna terlalu lama di kamar mandi. Qila tak ada lagi tenaga untuk bangun dari sana, badannya sudah menggigil hingga matanya benar-benar terpejam, ya gadis itu tak sadarkan diri.
...
Arthan merasa tidak tenang dengan hati, seperti ada yang mengganjal dan kegelisahan dalam diri. Pikirnya kenapa tertuju pada adik perempuannya. Bahkan ia melamun tanpa mendengar apa yang tengah di bicarakan Julian.
"Woii." Julian menepuk-nepuk pundak Arthan lalu Arthan kembali tersadar.
"Eh kenapa?."
"Lo napa melamun?."
"Enggak, pikiran gue cuma gak tenang aja." Ucap Arthan
"Qila?." Tanya Julian, membuat Arthan mengangkat kepalanya yang tadi sedikit menunduk.
"Hm"
"Gue juga."
"Gue pulang dulu." Pamit Arthan beranjak dari sana, entah kenapa ia ingin segera pulang.
"Gue ikut."
"Yaudah ayo."
Mereka keluar dari kafe itu setelah membayar pesanan mereka tadi. Mengendarai motor mereka masing membelai jalan raya yang padat akan kendaraan.
Kurang lebih 15 menit mereka sampai di rumah keluarga Atmaja. Arthan dan Julian masuk ke rumah itu melihat rumahnya tampak sepi. Mungkin orang tuanya sudah tidur? Pikir Arthan.
Arthan langsung menaiki anak tangga menuju kamar qila. "Adek lo bukannya blm pulang?." Tanya Julian.
"Ga tau, tapi gue mau ngecek aja."
Arthan masuk ke kamar qila yang tidak terkunci dengan Julian yang menunggu di luar.
Arthan mendengar suara air dari kamar mandi, mungkin qila sudah pulang?
"Dek?." Panggil Arthan.
Tak ada sahutan.
Arthan semakin gelisah. Ia memegang pintu kamar mandi itu, dan sedikit terbuka, tidak mungkin bukan gadis itu mandi tanpa mengunci pintunya.
"La, Lo di dalem kan?."
Arthan memberanikan membuka pintu itu, dan terlihat tubuh adiknya yang sungguh susah dijelaskan, mata Arthan membulat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILA(ON GOING)
Ficção AdolescenteREVISI KALO UDAH TAMAT! DIVOTE!! JANGAN BACA DOANG ELAH! JAN PLAGIAT! HARGAIN AUTHOR YANG BIKIN YE!!! PLAGIAT JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA, SAYA GAK BUTUH PLAGIAT🚫 ⚠️⚠️⚠️ JANGAN BAWA-BAWA CERITA LAIN KE LAPAK INI KALO GAK MAU DISEMPROT AUTHOR ✔️✔️ IYA...