Bab 1

7.8K 442 33
                                    

Di ruangan bewarna warni yang menyakitkan mata terlihat perempuan yang tertidur terlentang sambil membaca novel yang di temukan di kolong jembatan.

Nama gadis itu adalah Celsi Kiehl yang kini umurnya beranjak 20 tahun namun kehidupan sehari - harinya itu hanya rebahan sambil membaca novel dan menghayal menikahi pria tampan dan kaya raya sehingga kedepannya tidak perlu lagi bersusah-susah mencari duit.

Anehnya Celsi mengambil jurusan psikologi. Sebenarnya niat awalnya hanya untuk bertemu psikopat dan pada akhirnya piskopat itu mencintai nya, sama seperti di dunia novel itu, tapi sampai sekarang belum bertemu dengan piskopat itu. Yang ada hanya stres doang dengan pelajarannya.

Pada akhirnya Celsi hanya menyesali mengambil jurusan itu dalam hidupnya.

Bukannya Celsi mendapatkan ilmu malahan Celsi lah yang harus mendapatkan seorang psikolog untuk menangani kegilaannya.

Kembali ke Celsi yang kini memecahkan keheningan yang terjadi di kamar yang luas tapi terlihat sempit karena warna - warna pada dinding dan barang - barang di sekitarnya.

" Apa - apaan nih cerita masa pemeran utama prianya berhati dingin banget, biasanya yah kalau di novel - novel itu pria kejam bisa di luluhkan sama pemeran wanitanya, lah ini masa pemeran wanitanya dibunuh karena bosan, anjing banget nggak tuh "

Celsi terus berkomentar tampa sadar kamarnya kini sudah bercahaya , karena pandangan matanya hanya tertuju pada cover novel yang bergambar Bungga mawar hitam dengan latar hitam.

Hingga akhirnya cahaya itu semakin terang barulah Celsi tersadar akan keanehan kamarnya yang kini sudah bercahaya.

" Eh....ada apa ini?" Tanya Celsi sambil menutup matanya tidak sanggup melihat sinar terang itu.

Setelah beberapa menit menutup mata Celsi membuka matanya ,namun anehnya sekelilingnya hanya bewarna putih tanpa ujung.

" Gue dimana ini?"

" Mimpilah, ya mimpilah masa asli "

" Itu ada ujungnya nggak sih "

Monolog Celsi yang terus saja mengoceh tampa henti.

Sampai akhirnya, Celsi berhenti mengoceh setelah netral nya menatap robot yang seperti ada di film boboboy itu.

" Selamat datang di pintu system. Perkenalkan saya adalah system ke seratus di novel Black Love "

Celsi memandang binggug kearah robot itu.

" What do you mean ? " tanya Celsi.

" Tuan jangan sok ke Inggris, I love you aja nggak tau artinya " sindir system itu yang menusuk ke jantung.

Celsi memengang dadanya yang berdetak kencang.

" Dah lah nih maksudnya gimana ?" Tanya Celsi mengalihkan pembicaraan.

" Anda akan menjalankan misi tuan ke novel black Love dan menjadi orang keseratus yang menjalankan misi ini tuan " ulang system itu lagi.

" Ngerti gue, tapi kenapa gue bisa masuk ? " Tanya Celsi lagi.

" Karena anda mengomentari jalan cerita novel Black Love, berarti tuan tidak setuju dengan jalan cerita penulis tuan dan tuan diberikan kesempatan untuk mengubah jalan cerita novel black Love tuan "

" Gue " tunjuk Celsi tidak nyakin.

" Siapa lagi yang ada didepan system kalau bukan tuan " gemas system yang ingin sekali mencubit ginjal tuan satunya ini.

" Lah terus orang - orang sebelum gue ini berhasil nggak ?"

" Enggak tuan, tapi novel yang anda baca tadi itu adalah novel black Love yang sudah di ubah dari orang itu dan hasilnya yang seperti tuan baca itu "

" Lah payah banget sih padahal udah tau jalan ceritanya masih aja meninggal "

System hanya menggelengkan kepala saja dengan tuannya yang menganggap remeh misi ini, padahal sudah banyak orang yang gagal .

" Tuan jangan menyesal setelah tau gimana rumitnya cerita novel black Love ini tuan dan juga jangan sampai tuan termakan omongan sendiri "

" Enteng tuh mah, terus gue masuk ke tubuh siapa ?"

" Saya bukan tuhan tuan yang bisa memindahkan jiwa ke tubuh yang lain, saya hanya bisa memasukkan tuan kedalam novel dengan tubuh tuan sendiri dengan nama tuan sendiri, soal yang lain bisa di bereskan. Atasan saya bisa mencuci otak orang - orang yang mengenal tuan "

Celsi membelalakkan matanya saat mendengar penjelasan dari system di depannya ini.

" Lah...ini tunggu dulu, berarti kalau kita di bunuh kita meninggal beneran " tanya Celsi

" Benar tuan, jadi jangan mengagagap remeh misi ini tuan "

" Ogah, gue nggak mau ah jalanin nih misi " tolak Celsi.

Celsi berdiri dari duduknya lalu berlari ke depan mencari jalan keluar dari tempat ini.

System memandang Celsi dengan sedu, tidak akan bisa keluar kalau belum menyelesaikan misi, kasihan sekali tuanya yang ini.

System tampa aba - aba mengaktifkan misi. Ruangan putih bercahaya dari berbagai sisi.

" Ada apa lagi ini ?" Teriak Celsi yang lagi - lagi menutup matanya karena cahaya terang itu.

Untuk kedua kali Celsi membuka matanya dan kembali berada di ruangan entah berantah.

Celsi menatap sekelilingnya yang seperti nya Celsi berada dikamar yang bernuansa biru dan hijau.

Celsi memandang sekelilingnya , lalu tatapannya jatuh pada Poto keluarga beserta namanya itu.

Celsi lagi - lagi membelalakkan matanya saat membaca setiap nama di foto itu.

" Anjir gue berada di dunia novel beneran dan parahnya gue jadi pemeran utama yang akhirnya mati kerena di siksa "

Celsi panik sendiri, soalnya nih cerita di awalnya aja udah kejam walaupun dipertengahan tidak sih, tapikan akhirnya kejam.

"Nih System laknat mana sih, masa tinggalin gue disini sendirian, gue nggak tau secara detail nih cerita gimana, salah langkah gimana gue nih. " Oceh Celsi yang menatap sekelilingnya dengan kesal.

" Hallo tuan "

" Anjir...."

Kaget Celsi saat tiba - tiba ada system tepat berada di depannya.

" Maaf tuan "

" System laknat bisa nggak sih kalau datang jangan di depan gue, tapi di belakang gue " gerutu Celsi yang memukul kepala system itu.

" Baik tuan , lain kali saya datang dari belakang tuan "

" Oh ya sekarang kita berada di bab berapa ?" tanya Celsi memandang system dengan serius.

" Tuan bodoh kalau bab tuan tanya bukan di sini tuan berada tapi sudah di akhirat "

System menggelengkan kepalanya.

System jadi meragukan apa kah bisa tuannya ini menyelesaikan misi ini atau sama seperti yang lainnya dan pada akhirnya System ikut hancur dengan tuannya meninggal dunia.

" Jangan ngegas dong system laknat, gue kan ingat ya tuh cuma akhir cerita doang nggak keseluruhan "
Ucap Celsi yang ikut ngegas.

.....................

Maaf teman - teman ceritanya di revisi dan ini versi terbarunya.

Cerita yang teman baca sebelum di hapus mungkin sedikit tidak pantas, akhirnya setelah berpikir kembali mengubah sedikit alurnya.

Sorry sekali lagi.

.
.
.

.
.

.

Next....

See you...

BLACK LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang