Having a fight with myself has always been this complicated.
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
*seperti biasa, telepon malam itu*
Y: "gimana hari ini, Buki?"
B: "ya.. gitu. Hehe. Kamu gimana?"
Y: "kamu udah bekerja keras Buki. Gapapa. Aku yakin kamu bisa kok.."
B: "hah? Kok ga dijawab sih pertanyaanku?"
Y: "hehe. Kalau aku sih baik-baik aja. Agak capek, mungkin kaget karena tiba-tiba banyak kerjaan"
B: "you did well too.. peuti"
Y: "lemes banget suaranya. Istirahat aja Buki"
B: "katanya kangen..?"
Y: "bangeeeeettt. Tapi gapapa, besok kan bisa telpon lagi. Istirahat, ya?"
B: "yunseong.."
Y: "hm?"
B: "yunseong... kamu... hhh.."
Y: "kenapa?"
B: "kamu bisa berhenti jadi baik, kok. Biar kamu ga capek."
Y: "Hah?!"
B: "kamu udah banyak ngelakuin hal buat aku. Kamu selalu ngelakukan yang terbaik buat aku. Kamu boleh istirahat, kok"
Y: "hah...?? hahaha... maksudmu apa?"
B: "..."
Y: "udah? Kita.. selesai? Atau kamu yang capek.."
B: "ENGGA! Bukan itu.."
Y: "ya terus maksud kamu apa?"
B: "aku pengen kamu istirahat dari aku yang nyusahin ini"
Y: "kamu.. aaaah......... maaf aku ga lagi di sisi kamu sekarang. Mau pundak, ya?"
B: "maaf yunseong.."
Y: "hey hey... jangan nang... okay. gapapa. take your time"
...
*5 menit kemudian*
Y: "Buki, aku udah boleh ngomong?"
B: "eum. Iya"
Y: "listen, ya. Ini tujuan aku untuk hidup. Aku hidup untuk berusaha menjadi orang baik. Berusaha jadi orang baik, menghidupi hal-hal baik, dan apapun itu aku berusaha untuk hal yang baik. Termasuk mengajak orang untuk melakukan hal-hal yang baik."
B: "..."
Y: "Terus sekarang kamu minta aku berhenti jadi baik? Maksud kamu apa? Terus aku gimana, aku hidup buat apa, Buki? Aku bahkan gatau alasan lain untuk hidup selain berusaha jadi orang baik.
Kalau kamu minta aku begitu. Kamu sama aja menyuruh aku berhenti hidup, Buki"
B: "maaf, Yunseong"
Y: "Aku ga bermaksud menunjuk masalahmu. Setiap orang punya masalahnya, tapi juga punya alasan untuk tetap hidup. Selama itu untuk dirinya sendiri, untuk hal baik yang ga merugikan orang lain. I'm fine"
B: "maaf.."
Y: "Gak. Jangan gitu Buki."
B: "Aku gatau kalau.."
Y: "Iya karena kamu gatau, makanya jangan minta maaf!!"
...
...
...
Y: "Buki??? Buki... kamu di sana kan? Maaf.. aku lagi capek jadi gak sengaja.. sorry"
B: "Yunseong... aku paham.."
Y: "Take your time Buki.."
B: "Aku belum tau aku hidup untuk apa.. aku juga mau jadi setulus yunseong"
Y: "hm?"
B: "Alasan aku terus-terusan mempertanyakan hidup.. mungkin karena aku belum tulus menjalani hidup"
Y: "begitu.. kah?"
B: "Tolong ajari.. buki?"
Y: "Buki, makasih."
B: "Engga, aku yang makasih."
Y: "Engga. Makasih sama dirimu sendiri. Aku tau, sekarang, kamu emang lagi ingin berhenti. Tapi keinginan belajar tulusmu itu menyetopmu dari berhenti. Jadi. Pertahankan, ya?"
B: "Hah?"
Y: "Jangan menyerah mempertanyakan hidup. Untuk apa hidup. Alasan kamu hidup. Itu akan terus mempertahankan dirimu agar tetap hidup. Gapapa, cari jawabannya terus. Aku di sini."
B: "oh..."
Y: "Paham kan sekarang, kenapa aku gamau ngelepasin kamu?"
B: "euuung.. kalau yang ini.. engga paham"
Y: "hahah.. ya karena kamu terus bertanya. Itu salah satu hal baik dari dirimu. Lanjutin aja. Yunseong di sini, Buki."
B: "Yunseong akan ada di sini buat jawab pertanyaan hidup Buki dengan hal-hal baik..?"
Y: "That's my point, sweet heart."
B: "Yauda jangan tinggalin aku ya, please?"
Y: "tuh kan, gitu lagi. Siapa duluan tadi yang nyuruh aku berhenti? Dari tadi, yunseong bilang apa sih?"
B: " 'Yunseong ada di sini, Buki?' "
Y: "ada ga sih tutorial cubit pipi orang secara daring?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY; You Are Me, I Am You
General Fiction◇Half socmed au, half writings au. ◇Slice of life. Wonder how it feels to be Buki who have Hwang "Peutti" Yunseong as her pillar of emotion and her diary. They have always been so grateful to have each other to depend on in every ups and downs. ●●...