I hope everyone wouldn't feel missing people that aren't even in this world again--or at least they have a way to heal that^^
Y: "halo?? Buki??"
B: "eum..?"
Y: "hhh, tunggu bentar ya, bunda lagi siap-siap"
B: "euheum.. sorry"
Y: "no, no, don't worry. Oh God. ada temen ga di kos?"
B: "..."
Y: "oh baru inget, temen2 kamu juga pasti pada kena kipi ya."
B: "eum, hik hik"
Y: "sakit banget ya.. tapi khawatir makin sakit kalau kamu nangis. Tahan sebentar gapapa? Nanti kalau aku di sana kamu boleh nangis sepuasnya"
B: "heuheu.. maaf peutti"
Y: "buki i'm sorry.. tunggu bentar ya. Jangan dimatiin telponnya ya plis? biar aku bisa pantau"
...
Y: "Buki, kita otw. Sabar sedikit okay?"
B: "eum"
Y: "bisa ngomong ga sakit di mana aja?"
B: "kepala.."
Y: "okay, terus?"
B: "mata.."
Y: "udah di perempatan. Batuk pilek ga?"
B: "engga.."
Y: "ini bunda lagi ijin satpam bentar okay? Aku mau sampai. Bisa tolong dibuka kunci kamarnya sebentar aja? Terus kamu balik ke kasur lagi"
B: "sudah. Pintu kamar buki deket kasur, it's okay"
Y: "good girl, thanks dear. Sabar ya"
B: "makasih"
●●●●●●●●●●●●●●●●
Bunda memeras handuk kecil yang basah itu hingga tidak ada air menetes, melebarkannya, dan memastikan suhu handuknya sudah sesuai dengan suhu kamar. Beliau tempelkan handuk tadi di kepala buki. Saat itu pula, suara alarm termometer di ketiak buki berbunyi.
"39,1. Tinggi juga ya" ucap bunda sambil melihat hasil pengukuran suhu buki.
"Yunseong tolong dimangkok-in buburnya terus sekalian siapin obatnya yang tadi bunda bawa ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY; You Are Me, I Am You
General Fiction◇Half socmed au, half writings au. ◇Slice of life. Wonder how it feels to be Buki who have Hwang "Peutti" Yunseong as her pillar of emotion and her diary. They have always been so grateful to have each other to depend on in every ups and downs. ●●...