Bab 1. Razya Alesya de Redgar

60 3 0
                                    

Di saat guyuran hujan kian mereda.  Namun tangisan dari sang bayi tak kunjung berhenti.

"Bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Raja Alexs yang cemas akan kondisi istrinya yang tak kunjung sadarkan diri.

"Ampun yang Mulia, yang mulia ratu hanya kelelahan paska melahirkan, tak ada hal serius yang dikhawatirkan. Yang mulia ratu hanya membutuhan istirahat, supaya keadaannya semakin membaik," Tutur tabib istana yang menunduk tak berani menatap secara langsung ke arah rajanya.

Raja Alexs tak bergeming, ia menatap tubuh istrinya yang terkulai lemah di atas peraduan. Sorot matanya sendu. mengingat keinginan terbesar sang ratu, yang menginginkan seorang putra yang kelak akan menjadi seorang putra mahkota.

Di saat Raja Alexs termenung. Tiba- tiba datang asisten sang tabib sembari menggendong bayi kecil yang telah dimandikan.

"Ampun yang mulia, tuan putri telah hamba mandikan. Namun ampuni hamba karena tuan putri tak kunjung berhenti menangis," Ucap asisten tabib yang was-was telah mengatakan hal itu kepada sang raja.

"Biarkan saya yang menggendongnya,"
Asisten tabib itu menyerahkan sang putri kedalam gendongan raja. Ia lalu menunduk hormat lalu undur diri.

Seketika tangisan bayi itu berhenti dikala Raja Alexs menggendong dan membelai pipinya. Ia tertidur tenang dalam dekapan sang ayah. Sesekali ia tersenyum dalam tidurnya.

Raja Alexs ikut tersenyum saat melihat putri kecilnya yang cantik dan menggemaskan. Ia mencium puncak kepala putrinya dan bergumam

"Selamat datang putri kecilku, putri ayah yang manis. Ayah berharap kelak kau akan menjadi putri yang cantik, baik, tangguh, cerdik, dan pemberani. Yang mampu melawan ketidakadilan, membela kebenaran dan menjunjung kehormatan. Walau kau diciptakan menjadi wanita yang selalu menjadi nomor dua. Tetapi aya yakin kau mampu menjadi yang pertama, karena kau putri ayah. Putri pertama di kerajaan MoonRedgar."

Sekilas ia mencium pipi putrinya dan berbisik di telinganya.

"Kini ayah akan memberimu sebuah nama...," Jedanya sejenak. Sang raja tampak berpikir, kemudian tersenyum dan berucap

"Razya Alesya de Redgar".

Raja Alexs dengan bangga memberikan nama yang indah bagi tuan putri kecilnya.

"Nama yang sangat indah yang mulia" Ucap penasihat kerajaan yang sedari tadi berada di sisi sang raja.

Raja Alexs tak kuasa menahan senyumannya. Ia tersenyum lebar karena teramat bahagia mendapatkan seorang putri kecil dalam hidupnya.

__ flassback on __

Sang Raja memang sangat mendambakan sosok bayi perempuan.

Di saat ia mengetahui bahwa Sang Ratu mengalami gangguan di dalam rahimnya. Ia hanya mampu berdo'a dan menyerahkan semuanya pada Sang pencipta.

Sampai pada usia pernikannya yang ke sepuluh tahun. Istrinya menyarankan agar ia mengambil selir. Walau terdapat banyak sekali perdebatan antara dirinya dan sang istri. Namun pada akhirnya ia menerima usulan tersebut.

Walau di dalam hatinya ia tak ingin membagi cintanya kepada wanita lain selain istrinya. Namun di sisi lain ia juga menginginkan seorang penerus Kerajaan MoonRedgar.

Raja Alexs mengangkat seorang selir, pilihan dari Sang Ratu sendiri. Selir itu merupakan anak dari perdana menteri kerajaan. Setelah pernikahan berlangsung, tak berselang lama Sang Selir akhirnya mengandung dan melahirkan di tahun berikutnya.

Kerajaan bersuka cita atas lahirnya seorang pangeran. Namun di sisi lain ratu Eleanor bersedih karena ia tak mampu memberikan seorang penerus pada kerajaan ini.
   
              ***

Pada saat usia pernikahan Ratu dan Raja menginjak tahun ke dua belas. Ratu Eleanor dinyatakan positif hamil.

Semua keluarga kerajaan dan rakyat berbahagia, akan lahirnya pangeran mahkota dari rahim sang ratu.

Pangeran?
Peramal kerajaan meramalkan bahwa anak yang dikandung Sang Ratu adalah seorang putra. Kebahagiaan Ratu berlipat ganda setelah mengetahui hal tersebut. Berbeda dengan Raja Alexs yang tak mempermasalahkan anak yang di kandung istrinya.

Baik itu lelaki atau perempuan, Ia akan menerimanya dengan sepenuh hati.

Namun aturan di kerajaan memang dijelaskan. Sang penerus kerajaan harus di lahirkan dari pasangan Raja dan Ratu. Dan itupun harus lelaki.

Sekalipun kerajaan telah memiliki pangeran dari seorang selir, namun tetap tahta tidak akan jatuh kepada anak Sang Selir. Kecuali jika anak dari Raja dan Ratu adalah seorang perempuan.

__ flassback off __






Happy reading semuanya
Jangan lupa follow and coment ya 😁
And see you again 😉❤❤
  

Tbc

KING or QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang