Bab 31. Burung Phoenix

2 1 0
                                    

'T-tidak mungkin. Ini pasti tidak nyata" gumam zya sambil menunduk di bawah pohon.

Dihadapannya berdiri seekor burung phoenix berukuran besar, berwarna merah keemasan dengan sayap kokoh yang menyelimuti raganya.

Zya pernah mendengar jika phoenix merupakan burung yang telah musnah beratus-ratus tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zya pernah mendengar jika phoenix merupakan burung yang telah musnah beratus-ratus tahun yang lalu. Burung legendaris phoenix selalu dikaitkan dengan lambang kekuatan, kebangkitan, dan matahari. Sama seperti nama kerajaan phoenix, yang kerajaannya tengah ia pijaki. Lebih tepatnya di pegunungan Dragnia yang menyimpan 1001 rahasia yang masih belum terungkap.

Kini zya meyakini jika kawasan Dragnia memang menyimpan sihir yang besar juga mahluk-mahluk mitologi yang tak dapat dibuktikan keberadaannya di dunia luar.

Dan sekarang burung legendaris itu tengah berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam yang seakan menguliti tubuhnya.

"S-siapa kau? " tanya zya lirih

Burung itu semakin mendekat menghasilkan hembusan angin yang kuat dari setiap gesekan sayapnya.
"Kau pasti tau siapa diriku" jawabnya

Zya menggigit bibir bawahnya mengurangi rasa tegang dan takut yang kini menderanya. "Mau apa kau?  K-kenapa kau menculikku? " tanya zya was-was

Mata itu mengkilat tajam. Sama persisnya seperti sebuah belati atau pedang yang mengkilat.
"Bukan aku. Tapi kau yang datang menemuiku" ucapnya pada zya

Alis zya bertaut. Seperempat garis sikut nampak di pelipisnya. "Aku?" tanya zya bingung.

Burung itu mengagukkan kepalanya. "Aku mengikatmu agar setelah kau sadar, kau tak lari tanpa memberitahukkan apa tujuanmu datang kesini" ucapnya

"Tujuan? " zya semakin tak mengerti maksud burung cantik itu.
"Jujur aku tak tahu kenapa aku berada ditempat ini. Saat aku terbangun tiba-tiba tanganku telah terikat. Dan lagi,aku tak memiliki tujuan apapun untuk menemuimu. Sedangkan aku sendiri tak tahu tempat ini dimana" ucap zya panjang lebar

Burung itu menyelisik penuh kearah zya. Ditatap seperti itu membuat zya kembali berkeringat dingin.
"Dengarkan aku. Tujuanku datang kesini hanya satu, yaitu menemui maha guru suci untuk menagih kembali kekuatan jiwaku yang ia kunci. Namun aku mencium serbuk oliander yang berada di taman halusinasi, sehingga sikap dan sifatku selalu berubah-ubah seminggu ini. Dan mungkin karena efek samping itu pula, aku datang ke tempat ini tanpa sepengetahuan atau seingatku" lanjut zya meyakinkan burung itu

"Kekuatan jiwa?" tanya phoenix itu.

Zya mengangguk "Aku merupakan penerus sekaligus pemilik ilmu jiwa"

"Tidak mungkin. Siapa sebenarnya dirimu?" phoenix itu tetap tak mempercayai ucapan zya.

"Namaku Razya Alesya de Redgar. Sekaligus raja dari kerajaan MoonRedgar yang berada di bagian selatan daratan ini" zya menyebutkan semua identitasnya pada phoenix itu. Entah kenapa ia mempercayai burung itu walau baru pertama kali bertemu.

KING or QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang