Sosok pria berbadan tegap berdiri di depan gerbang istana kerajaan. Perangainya yang tegas dan berwibawa tak pernah hilang dari sosoknya yang berkuasa sebagai seorang raja.
Mata yang tajam, menyelisik kesuluruh ruangan. Mengedarkan pandangannya, bila saja terdapat perubahan dari istana yang hampir 6 bulan lamanya ia tinggalkan.
Topeng perak kembali terpahat manis di sebagian wajahnya. Rambut hitam legam yang kembali pendek. Mengembalikan aura mencekam yang menyelimuti raganya.
Penjaga gerbang istana yang melihat kembali keberadaan rajanya. Bersiap meneriakan kedatangannya.
"Yang mulia raja Raiden telah kembali memasuki istana" teriaknya.
Semua orang terkejut bukan main. Pasalnya tak ada kabar sedikitpun bahwa raja mereka akan kembali. Apalagi hari yang masih terlalu pagi untuk mereka mulai kembali bekerja. Mereka semua tergesa-gesa berbaris menunduk, memberi hormat kearah sang penguasa.
Dengan langkah yang sengaja dibuat berwibawa dan tegas, raiden melangkah memasuki halaman istana. Matanya lurus menatap kearah master leo dan orang-orang kepercayaannya yang terburu-buru berbaris menyambut kedatangannya.
"Hormat kami yang mulia. Selamat datang kembali di istana MoonRedgar. Semoga berkah dari langit selalu tercurah untuk anda dan kerajaan ini" ucap mereka serempak, sambil menunduk hormat kearah sang raja.
Raiden mengangguk, kemudian berjalan kembali memasuki aula istana. "Saya ingin beristirahat master leo" ucap raiden dengan suara yang kembali berat.
"Baik yang mulia. Semua kebutuhan anda akan segera saya persiapkan" jawabnya
"Hn" ucap zya yang tetap berjalan tegak menuju kediamannya.
Pintu besar berlambang bulan biru itu terbuka. Menampilkan seisi ruangan yang didominasi warna emas dan abu. Raiden menghela nafasnya sejenak. Melangkah masuk. Kemudian pintu kembali terutup.
Bruk
Zya menjatuhkan badannya di atas kasur "Aku rindu kamar ini" ucap zya dengan suara aslinya. Zya menyusupkan wajahnya diantara bantal yang berserakan.
Tuk,,,Tuk,,,, Tuk
"Permisi yang mulia. Hamba membawa sarapan untuk anda" ucap bibi ella didepan kamar zya.
"Masuk!" teriak zya dari dalam.
Bibi ella membuka pintu itu dan masuk. Berjalan mendekati nakas yang berada di samping tempat tidur.
"Saya sangat bersyukur yang mulia kembali dengan selamat" ucap bibi ella sambil menghidangkan makanan di atas nakas
Zya berbalik menatap bibi ella yang selama ini ia rindukan "Terimakasih bi. Ini semua juga berkat do'a bibi" jawab zya tulus, memasang seutas senyum manis yang terpatri di setengah wajahnya.
"Bibi sangat merindukan nona. Bibi selalu merasa khawatir karena nona pergi tanpa memberi kabar ke istana. Kami semua sangat mencemaskan nona. Terutama master leo dan master rawny yang mengetahui tujuan nona pergi" tutur ella
"Tapi sekarang aku sudah kembali bi"
"Syukurlah sang pencipta selalu melindungi nona, dimanapun dan kapanpun nona berada" ucap ella sembari mengelus rambut zya
Zya mengangguk, senyumannya terus terpatri di wajahnya.
"Apa nona ingin sarapan sekarang atau mau membersihkan diri terlebih dahulu?. Biar bibi siapkan" tanyanya
"Badanku lengket sekali bi. Tolong siapkan air panas untukku berendam" jawab zya
"Baik nona" bibi ella berlalu mempersiapkan kebutuhan zya. Gadis itu kembali terlentang di atas tempat tidur sembari memikirkan kembali saat-saat ia berada di pegunungan Dragnia
KAMU SEDANG MEMBACA
KING or QUEEN
FantasyHujan lebat di sertai gemuruh dan badai saling bersahutan, ditambah petir yang terus menyambar mewarnai kelamnya suasana malam ini. Ditengah keadaan yang mencekam, seorang wanita kini tengah berjuang untuk melahirkan sang penerus kerajaan. Seorang P...