Didepan gazebo yang berada ditengah danau buatan di taman istana kerajaan MoonRedgar. Raiden tengah menatap ikan-ikan yang berkeliaran di bawah sana. Warna sisik yang cantik mampu memikat siapapun yang melirik kearahnya. Raiden memilih singgah ke danau untuk menenangkan kemelut yang ada dipikirannya.
Disaat tengah sibuk dengan aktivitas melamunnya. Penasihat geo datang menghampiri raiden.
"Salam yang mulia" ucapnya membunggkuk
Raiden menoleh sebentar "Ada apa penasihat geo? "
Penasihat geo mengangkat kepalanya "Hamba membawa sebuah berita penting yang mulia"
"Apa? "
Menghela nafasnya sejenak. Penasihat geo lekas membuka suara "Raja Alard telah kembali ke kerajaannya dengan selamat yang mulia" ucapnya
Raiden kembali menatap aliran air danau yang tenang dan damai. Tatapannya sulit diartikan.
"Sudah ku duga""Apa yang akan kita lakukan yang mulia?. Sedangkan waktu yang telah kita sepakati hampir berakhir" tanya geo
"Berikan sebuah jawaban!" jawab raiden pasti
Penasihat geo nampak tak mengerti dengan ucapan rajanya itu "Maaf. Maksud yang mulia? "
"Kau sudah tau jawabannya penasihat geo" zya kembali melirik kearah penasihat kepercayaannya
"Tapi bagaimana jika mereka tak menerima penolakan. Saya khawatir mereka akan mengibarkan bendera perang yang mulia " ucapnya
"Jika itu yang mereka inginkan. Apa boleh buat" ucap raiden tanpa melihat penasihat geo. Tatapannya masih terpaku pada ikan-ikan cantik yang meliuk-liuk dibawah sana.
Penasihat geo mengangguk ragu "Saya akan segera membuatkan surat untuk kerajaan itu"
"Hn" jawab raiden
Penasihat geo kemudian pamit undur diri dari hadapan raiden. Meninggalkan kembali gadis itu sendirian disana. Huhh,,,Zya menghembuskan nafas beratnya
"Sekarang mari kita akhiri semuanya" ucapnya yang kembali menjadi suara zya.***
Di Kerajaan RigeralSurat dari kerajaan MoonRedgar kini telah sampai di tangan raja Alard. Alard meremas surat itu dan melemparkannya ke sembarang arah.
Rahangnya mengeras "Kurang ajar. Berani-beraninya mereka mempermainkanku" teriaknya. Membuat pangeran james dan jenderal gabriel kembali merasakan aura gelap dari rajanya.Alard berdiri dari atas singgasananya. Melangkahkan lebar kearah meja besar di ruangan itu. Diatas meja itu telah tertera perkamen yang hampir menggambarkan seluruh daratan di dunia. Alard mengepalkan tangannya diatas gambar wilayah kerajaan MoonRedgar. Seringai jahat menghiasi wajah tampannya
"Tak ada kata ampun bagi siapapun yang berani mempermainkan atau menolak keinginanku" ucapnya dingin
Jenderal gabriel dan pangeran james saling melirik satu sama lain. Mereka tau maksud dari rajanya itu. Kini bendera perang telah di kibarkan oleh raja alard dan tak akan ada yang selamat dari amukan raja pemilik ilmu kegelapan itu.
"SIAPKAN SEMUANYA" perintah alard pada dua orang itu. Yang langsung diangguki oleh keduanya.
Di kerajaan MoonRedgar
Raiden tengah menunggu laporan dari prajurit yang membawa berita penting untuknya
"Katakan! " ucap raiden kearah prajurit yang tengah membungkuk di hadapannya.
"Kerajaan Rigeral mengibarkan bendera perang yang mulia. Mereka tengah bersiap-siap untuk menyerang kerajaan kita" ucapnya takut-takut
Raiden mengibaskan tangannya. Pertanda menyuruh prajurit itu pergi. Ruangan yang di penuhi para pejabat istana dan para menteri, kini tengah gundah dengan berita yang baru mereka dengar. Raiden berdehem untuk menetralkan kembali suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING or QUEEN
FantasyHujan lebat di sertai gemuruh dan badai saling bersahutan, ditambah petir yang terus menyambar mewarnai kelamnya suasana malam ini. Ditengah keadaan yang mencekam, seorang wanita kini tengah berjuang untuk melahirkan sang penerus kerajaan. Seorang P...