Bab 19. Raja Rigeral

0 1 0
                                    

Mata setajam elang itu menatap semua orang yang dihadapannya silih berganti.

"Bunuh"

"Penggal"

"Pasung dia"

"Masukan ke penjara bawah tanah"

"Kubur hidup-hidup"

Itulah kata-kata yang selalu keluar dari mulut raja Alardo, disaat pengadilan kerajaan berlangsung. Tak ada belas kasihan dalam kamus hidup raja tiran itu.

Semua orang tunduk pada kekuasaan raja yang bergelar King of the death.
Tak ada yang berani mengusik kerajaannya. Bahkan raja terdahulu saja, yang merupakan ayah kandung dari raja alardo tewas ditangan anaknya sendiri. Semua itu dilakukan hanya karena satu alasan, yaitu perebutan intrik kekuasaan.

Raja alardo berdiri dari kursi singgasana yang mewah. Berjalan keluar dari ruang pengadilan itu, berjalan tegak menyusuri lorong, menuju ruang kerja pribadinya di istana bagian barat. Semua pelayan dan prajurit yang berpapasan dengannya. Bersujud memberi hormat, tak ada satupun dari mereka yang berani menatap langsung wajah sang raja.

Aura gelap menyelimuti sosok pemilik ilmu hitam itu. Sorot mata yang membunuh, tetapi dapat memikat kaum hawa hanya dengan satu lirikan.

Ditengah-tengah lorong, seorang gadis bersurai merah kecoklatan tersenyum kearah raja alardo.

"Salam yang mulia ." ucap putri itu menunduk hormat

"Salam adikku. Bangunlah." jawab raja alardo yang beralih menjadi mode ramah khusus pada adiknya.

"Kupikir kakak ada dikediaman kakak. Aku membawa kue kering ini untuk kakak. Semoga kakak menyukai kue buatanku", ucap putri aurora sembari menyerahkan nampan berisi kue.

Raja menerima kue itu "Terimakasih adikku. Aku akan selalu menyukai apapun yang kau berikan". Jawabnya

Putri aurora tersenyum ceria. "Aku tak sabar melewati tahun ini" ucapnya tiba-tiba

Raja alardo tersenyum miring. " Apa yang kau maksud tentang raja bertopeng itu? " tanya raja alardo

Putri aurora tersipu malu. Pipinya berubah menjadi merah seperti tomat. Ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan kakaknya.

"Akan ku pastikan tahun depan kau akan menjadi ratu MoonRedgar. Aku harap kau tak salah dalam memilih pasanganmu". ucap raja itu

"Kakak sudah melihat sendiri bukan, bagaimana sosok raja MoonRedgar itu. Dibalik sikapnya yang dingin seperti kakak, aku dapat merasakan kasih sayang yang tulus pada orang-orang terdekatnya. Dan aku tau, dibalik wajahnya yang bertopeng, dia seorang pria yang tampan jauh melebihi kakak." ucap putri aurora bersemangat

Raja alardo mendecih. "Kita lihat saja nanti, siapa yang paling tampan. ku rasa dia itu pria yang jelek, sehingga wajahnya saja ditutupupi topeng".ucapnya mengejek

Putri aurora menampilkan wajah kesal. Ia memukul lengan kakaknya itu. "Kakak jangan berbicara seperti itu. Itu artinya sama saja kakak menghina pangeranku. Aku marah sama kakak" putri aurora merajuk menyilangkan kedua tangannya didada.

Pada saat kedua orang itu bercekcok mulut. Tiba-tiba pria bersurai pirang datang menghampiri mereka.

"Kenapa saudara-saudaraku ini, bertengkar disini?." tanya pria itu polos sambil menunjukan cengirannya.

Kedua orang itu membalikan wajah. Menatap orang yang bicara pada mereka. Raja alardo kembali ke mode dingin setelah melihat siapa pria yang ada dihadapannya. Berdeda dengan Putri aurora yang berlari dan menghambur ke pelukan kakaknya yang lain.

KING or QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang