Sang fajar telah datang menampakan diri di ufuk timur. Semburat merahnya mewarnai langit biru. Menjanjikan sebuah harapan bagi setiap mahluk yang kembali terjaga dari tidurnya.
Namun hari ini, semua itu tak berlaku bagi seorang gadis yang duduk bersandar disebuah pohon. Kantung mata terlukis jelas di wajahnya. Menandakan gadis itu tak menutup mata barang sedikitpun.
Berbeda dengan alardo yang mulai terjaga. Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. "Huh sudah pagi rupanya" ucapnya kemudian melirik kearah zya. Sontak ia terkejut dengan penampakan wajah gadis itu yang seperti mata panda.
"Kenapa kau seperti itu? " tanyanya pura-pura tidak tahu.
Zya melirik sinis kearah alardo, "Menurutmu? " zya balik bertanya.
Alardo tertawa puas dihadapan zya. Membuat gadis itu kesal bukan main. Ia sudah bersusah payah tetap membuka matanya agar tidak tidur. Takut-takut jika pria aneh itu berbuat macam-macam padanya. Namun setelah semua ini terjadi, orang itu sama sekali tidak merasa bersalah dan malah menertawakan zya.
Zya mengejar alardo, bersiap mengayunkan pedangnya. Namun alardo terus bermain-main, pria itu tak menanggapi zya dan malah terus berlari. Zya mengejar alardo hingga ke tepi danau. Seringai licik menghiasi wajah cantik zya. Zya mendorong alardo sekuat tenaga, hingga pria itu tercebur kedalam air danau.
Gadis itu tertawa puas setelah berhasil membalas perbuatan alardo. Lumayanlah pagi-pagi buta, nyemplung di danau. Huhh pastinya dinginnnnn. Pikir zya. Gadis itu beranjak meninggalkan alardo.
Setelah berlari cukup jauh, zya membalikan badan melihat kembali kearah danau. Namun netranya sama sekali tak melihat keberadaan pria itu. Zya kembali mendekat, memastikan dimana pria itu.
'Apa mungkin dia tenggelam?'
'Atau jangan-jangan dia disantap buaya, atau mungkin monster ikan? ' ucap zya dalam hati
Entah kenapa ia mulai panik. Zya berdiri di tepi danau. Meneriakan nama alard
"HEI RAJA ANEH, DIMANA KAU? "
"ALARD JANGAN MAIN-MAIN. APA KAU BENAR-BENAR TENGGELAM"
"PRIA TULI. KAU DENGAR AKU TIDAK"
Setelah berteriakpun alard tak kunjung muncul dipermukaan. Zya melangkah lebih jauh kedalam air. Ia tak memperdulikan rasa dingin dari air danau itu. Perasaannya kini tak karuan. Antara bingung, takut, dan menyesal.
Air danau mulai naik sebatas paha gadis itu, tiba-tiba tangannya ditarik paksa kebawah menyebabkan ia tercebur kedalam air danau yang sangat dingin. Suara orang tertawa memenuhi gendang telinga zya. Zya melihat alardo yang tertawa bahagia melihat zya jatuh kedalam jebakannya.
"ALARDO" zya meraung kesal kemudian mencipratkan air danau ke wajah alard. Pria itu berhenti tertawa dan kembali menampilkan senyum miringnya. Alardo membalas perbuatan zya. Kini mereka terlibat aksi saling siram air danau. Tak ada yang berniat berhenti. Mereka terus mencipratkan air ke wajah masing-masing. Sampai alard berhasil menggapai kedua tangan zya dan memeganginya kuat-kuat. Pria itu mendekat kearah zya, mengikis jarak diantara mereka.
Zya mencoba melepaskan cengkraman alardo namun sangat sulit. Kenapa tenaganya jadi selemah ini. Pikir zya. Wajah alardo semakin mendekat, membuat deru napas pria itu terasa hangat dipermukaan kulit wajah zya. Zya menahan napasnya, mencoba mengatur degup jantungnya yang semakin bergemuruh, sambil mengontrol raut wajahnya agar tak merah seperti tomat.
Zya meraung didalam hatinya. Jarak wajah alard semakin dekat dan sangatlah dekat. Gadis itu menutup kedua matanya
ARGHHHHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
KING or QUEEN
FantasyHujan lebat di sertai gemuruh dan badai saling bersahutan, ditambah petir yang terus menyambar mewarnai kelamnya suasana malam ini. Ditengah keadaan yang mencekam, seorang wanita kini tengah berjuang untuk melahirkan sang penerus kerajaan. Seorang P...