Mata gadis itu terpaku pada sosok yang berjalan kearahnya. Seakan manik matanya tak bisa terlepas dari aura yang keluar dari pria berpangkat raja itu. Tatapannya yang setajam elang, rahang tegas dipadu dengan hidung mancung dan bibir merah yang tipis. Membuat siapa saja pasti terpesona akan pria yang menduduki tahta tertinggi di belahan dunia ini.
Rasa gugup mendera raiden, pada saat pria itu semakin mendekat kearahnya. Raiden menundukan kepala tak berani menatap langsung manik mata perak itu. Tatapan mengintrogasi yang seakan mengorek semua kehidupannya.
"Selamat datang yang mulia raja Alardo. Suatu kehormatan anda dapat berkunjung ke kerajaan kami" ucap raiden
Raja itu mengangguk. Tatapannya tak beralih sedikitpun pada raiden. Membuat yang ditatap semakin merasa gugup, karena jarak yang terlalu dekat.
"Silahkan masuk yang mulia" zya mempersilahkan raja itu masuk dan berjalan terlebih dahulu. Membawa tamunya itu ke ruangan mewah dan megah yang dikhususkan untuk tamu terhormat kerajaan MoonRedgar. Raiden mempersilahkan raja itu duduk.
Para pelayan yang telah bersiap menyambut kedatangan tamu agung, memberikan pelayanan dan hidangan terbaik. Menampilkan tarian daerah dan beberapa pertunjukan kecil yang dipersembahkan untuk tamu kerajaan itu.
Orang-orang yang berada disana, terkagum-kagum setelah melihat langsung sosok raja Rigeral. Ternyata,rumor yang beredar memanglah benar. Raja itu bagaikan dewa yang terlahir sebagai manusia. Tampan. Sangat tampan.
Berbeda dengan raiden, ia begitu gugup bukan karena kharisma dan ketampanan yang dimiliki raja itu, melainkan raiden takut jika orang itu mencium kekuatan yang ada pada dirinya sehingga membongkar semua penyamaran yang zya perankan selama ini.
Raiden melirik kearah penasihat geo, dan mengkode untuk mewakilinya bicara.
"Mohon maap apabila penyambutan yang kami berikan, tak sesuai dengan keinginan yang mulia. Kami sudah mencoba menampilkan yang terbaik hanya untuk menyambut anda yang mulia" ucap penasihat geo berhati-hati agar ia tak salah bicara
"Hn" jawaban singkat padat jelas dari raja itu
"Maap kalau boleh saya tau. Apa gerangan yang mulia berkunjung ke istana ini? " tanya raiden to the point
Raja itu melirik sinis kearah raiden.
"Kau pasti tau jawabannya"Raiden menarik sedikit sudut bibirnya "Apakah soal lamaran itu? "
tanyanya.Tak ada tanggapan. Hanya tatapan membunuh yang keluar dari raja Rigeral itu.
"Jawaban saya tetap sama" ucap zya pada akhirnya. Membuat penasihat geo was-was akan munculnya perang besar yang segera terjadi dihadapannya.
"Pikirkan baik-baik. Jika anda masih mencintai rakyat kerajaan ini" ucap raja itu mengancam.
Zya sudah menduga jika kata-kata itu akan menjadi jawaban dari pernyataannya. Ia tak boleh gegabah mengambil keputusan, agar tak berdampak kepada kerajaan yang baru ia pimpin ini.
"Apa pilihannya? " tanya raiden
Raja itu tersenyum miring kearah raiden. Meminum segelas wine yang ada ditangannya dalam sekali tegukkan.
"Menikah atau berperang" ucapnya"Beri aku waktu selama satu tahun. Setelah itu akan ku beri keputusan"
ucap raiden mencoba bernegosiasi"Apa taruhannya? " tanya raja itu serius
"Hidup dan matiku akan menjadi milikmu" ucap zya sungguh-sungguh.
Penasihat geo menatap tak percaya kearah rajanya. Sebenarnya apa yang direncanakan rajanya itu, sampai-sampai membuat kesepakatan yang tidak masuk akal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING or QUEEN
FantasyHujan lebat di sertai gemuruh dan badai saling bersahutan, ditambah petir yang terus menyambar mewarnai kelamnya suasana malam ini. Ditengah keadaan yang mencekam, seorang wanita kini tengah berjuang untuk melahirkan sang penerus kerajaan. Seorang P...