Bab 17. Kedatangan tamu agung

0 1 0
                                    

Hari ini sidang bulanan istana digelar. Semua menteri dan pejabat dikumpulkan disuatu meja berbentuk huruf U, yang berada di ruang rapat tersebut.

Raja duduk di kursi terdepan. Mengarah langsung pada semua orang disana. Penasihat geo ikut duduk di sebelah sang raja dan bertugas langsung sebagai penasihat pribadinya.

Raja raiden membuka sidang dan mulai mendengarkan semua kemajuan dan masalah yang terjadi di kerajaan ini selama satu bulan kebelakang.

Raiden mengetuk-ngetukan jari
pada meja dihadapannya. Setelah para menteri itu selesai bicara. Raiden mengambil alih untuk bersuara
"Saya menginginkan pembangunan untuk mengajar anak-anak diluar sana. Lebih tepatnya untuk para rakyat biasa yang ingin mengemban pendidikan yang sama dengan para bangsawan dan anggota kerajaan" ucap raja tegas.

"Tapi yang mulia, aturan tersebut tidak pernah ada, dan akan menuai kecaman dari kalangan para bangsawan". Ucap salah satu menteri disana.

"Jadi kau menolak perintahku? " tanya sang raja

"Ampuni hamba yang mulia, hamba tidak bermaksud seperti itu. " ucapnya memohon ampun.

"Baiklah. Jika dari kalian tak ada lagi yang berkomentar. Segera laksanakan, dan buat rinciannya. Penasihat geo,saya serahkan tugas ini padamu" ucap zya sambil menatap kearah penasihat geo.

"Baik yang mulia. Perintah anda akan saya laksanakan". ucapnya.

"Saya juga mempunyai hadiah untuk kalian semua. Karena kalian sudah bekerja keras selama saya memimpin kerajaan ini". ucap zya yang langsung membuat semua orang terperangah tak percaya

"Masing-masing dari kalian akan saya beri 100 koin emas. Apa itu cukup? " tanya zya pada mereka. Mata mereka berbinar terang setelah mendengar hadiah itu. Mereka mengangguk setuju akan tawaran dari rajanya. Siapa coba yang ingin menolak hadiah sebanyak itu.

Raja memanggil para pelayan dan memintanya untuk membawa hadiah bagi mereka semua. Dan tak lupa juga, beberap gelas wine sebagai pelengkap hadiah dari raiden.

Semua orang disana nampak tak percaya dengan kemurahan hati rajanya itu. Raja yang selama ini selalu keras, dingin, dan tak tersentuh. Berubah baik dan bersikap lain dari biasanya.

"Kenapa kalian terdiam ?. Anggap saja ini sebagai hadiah sekaligus perayaan kecil-kecilan, karena kita mampu menduduki tahta tertinggi di daratan ini". ucap raja semangat.

"Ambilah hadiah kalian dan mari kita bersulam" lanjutnya. Para menteri disana, satu persatu mengambil hadiah yang di bagikan oleh pelayan pribadi raja. Setelah semuanya dapat. Mereka mengucapkan kata terimakasih pada raiden. Raiden hanya mengangguk sembari menampilkan senyum ramahnya.

"Kalau begitu mari kita bersulam". Raja mengangkat gelas wine nya keatas. Di susul para menteri, melakukan hal yang sama. Zya meminum sedikit wine tersebut, sembari menampilkan smirk devilnya.

Tiba-tiba tiga menteri yang meminum wine tersebut mendadak jatuh dan kejang-kejang. Semua orang panik. Ketiga orang tersebut meregang nyawa secara bersamaan diruangan itu. Mulut mereka berbusa, dengan bibir yang membiru.

Orang-orang disana terkejut bukan main. Rupanya minuman yang mereka minum mengandung racun yang sangat mematikan. Mereka terbatuk-batuk mencoba mengeluarkan minuman itu dari dalam tubuh. Sebelum racun itu menyebar dan merenggut nyawa mereka. Berbeda dengan sang raja dan penasihat geo yang hanya duduk santai sembari tersenyum miring.

Prok,,, prok,, prok
Raiden menepuk tangannya tiga kali. Mengambil atensi dari para menteri dihadapannya.

"Sudah cukup bertingkahnya" ucap raja tegas. Semua orang disana kembali duduk dikursi mereka. menatap sang raja yang nampak tak terkejut dan baik-baik saja.

KING or QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang