Bab 26. Hutan Putus Asa

1 1 0
                                    

Setelah sampai diujung jembatan, alard menurunkan tubuh zya. Zya berjalan terlebih dahulu mendahui alard. Perasaannya sekarang campur aduk tak dapat dijelaskan. Ia tak ingin alard melihat wajahnya yang terasa panas akibat terlalu lama berdekatan. Berbeda dengan alard yang bersikap datar seperti biasanya. 

Mereka berdua lanjut berjalan menelusuri hutan. Langkah zya terhenti dikala melihat hutan gelap yang bergelar hutan putus asa kini berada didepannya. Entah bahaya apa lagi yang sedang menunggunya di dalam disana. Zya menarik napas.

'Mari kita mulai' ucapnya dalam hati

Perlahan melangkah dengan bermodal keberanian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan melangkah dengan bermodal keberanian. Tak lupa pedang pemberian maha guru berada di sampir pinggang kirinya.

"Apa kau takut? " tanya alard yang kini di sisi zya

Zya melirik sekilas dari sudut matanya "Tidak" ucapnya

"Mulutmu bisa berbohong, tapi tidak dengan wajahmu? " ucap alard sok bijak

Zya tersenyum meremehkan."Aku rasa bukan aku yang takut, tapi raja anehlah yang ketakutan sehingga terus menerus mengikutiku" jawab zya sinis.

"Apa kau bilang?" tanya alard yang menarik tangan zya. Zya tertarik kedepan membentur dada bidang milik alard

BUGH

"Aduh" pekiknya. Zya mengusap-ngusap jidatnya yang berdenyut.
'Ini badan apa tembok sih' umpat zya dalam hati

Zya mendongakkan kepala, melihat mata perak yang bersinar terang dengan bulu mata lentik yang menghiasi mata itu. 'Aku merasa iri dengan bulu mata itu, kenapa dia mempunyai bulu mata seindah ini'
ucap zya dalam hati.

Alard tersenyum miring melihat zya yang terus menatap wajahnya. Sontak zya langsung mendorong tubuh pria itu. Tapi sialnya, tangan zya ditahan kembali oleh alard. Membuat zya maju dua langkah ke posisi awal tadi. Apalagi yang kau mau, hah?

"Coba kau ulangi perkataanmu tadi" ucap alard di depan wajah zya.

Zya memalingkan wajahnya "Ternyata kau memang tuli" ucap zya ketus. Tangan alard menarik pinggang zya. Melilitkan kedua tangan kekar itu pada pinggang ramping milik gadis yang kini dalam pelukannya.

"Hei lepaskan. Sebenarnya apa mau mu? " zya berusaha melepaskan diri. Memukul-mukul dada alard dengan kedua tangannya. Namun kekuatan alard jauh lebih kuat dari gadis itu,alard semakin mempererat pelukannya.

"Siapa sebenarnya dirimu? " tanya alard di dekat telinga zya. Tubuh zya bergetar mendengar suara alard yang berubah menjadi berat. Zya menelan ludahnya kasar.

"Kau tak perlu tau" Zya memalingkan wajahnya. Berusaha menghindari tatapan alard. Alard tersenyum pelan "Jawab atau ku cium" ucapnya.

Mata zya membulat mendengar perkataan alard barusan. Alard memiringkan kepalanya, mengikis jarak diantara wajah mereka.
Pipi zya kini telah berubah menjadi semerah tomat. Ia mencoba caranya di danau, namun
"Sekali kau berteriak. Satu ciuman kupastikan mendarat" ucap alard.

KING or QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang