JJ-41

37 2 0
                                    

~Happy Reading~

Haebin diem ga berkutik. "ga mungkin... ga mungkin, dia ngerebut semuanya dari gue kak, gue iri kak dia diperhatiin terus sama ayah dan bunda.. gamungkin..." xiumin menetes airmatanya, dia tidak bisa buat apa apa.

"Juan.. mengidap kanker selama 3 tahun lamanya, Juan menyembunyikan penyakitnya karena dia gamau membuat adiknya khawatir.. orang tua kalian melihat ada berkas di kasurnya dan melihat berkas itu... ini sepenuhnya bukan salah Juan bin.." kata chan.

"Dan satu lagi, dia mau sekolahin loh sampe sukses dan jadi orang yang benar saat Juan masih hidup.."

"Lu semua bohongin gue ya?, gue ga percaya itu. Gue benci kak juan.." haebin menangis, mengeleng geleng kepala bahwa dia salah paham tentang dirinya dan Juan..

Haebin gakuat dan jatuh pingsan. Jiwoon menompang kepala haebin.
"Bin.. bin bangun lu.. heh..." jiwoon menepuk nepuk pipi haebin. Semuanya panik..

"Gue panggil ambulan dulu.." jaehyun menelepon pihak rumah sakit untuk segera membawa ambulan kesini.

"Hallo.."

"Saya butuh bantuan, untuk membawakan satu ambulan teman saya pimgsan, ga pake lama.."

"Saya shareloc .. baik terima kasih.."
Jaehyun mengirim locationya.

Xiumin yang masih diborgol sama polisi.. hanya bisa menangis dia menyesal atas berbuatan ini.

"Maafin guee..., dan untuk jaehyun berapa kali gue mau ngehancurin perusahaan ayah lu gue akan terima hukuman yang lu berikan... bunuh gue sekarang juga gapapa.. gue iklass.." jaehyun menutup matanya.. membuka matanya kembali menghampiri xiumin, memegang pundak Xiumin..

"Gue udah maafin, bakan sebelum lu minta maaf.. bukan salah lu semuanya kok.. gue tau min.. lu itu terhasut aja sama godaan nenek lampir.. gue mana tega bunuh sahabat gue sendiri.." jaehyun menginjak kaki xiumin, xiumin meringgis.

"Itu hukumananya buat lu..sakit kan?." Xiumin tersenyum, dia dapat maaf dari jaehyun.

"Maafin gue.." xiumin meminta maaf ke yang lain..

"Santay bro.. kita maafin lu kok.. gila lu bejat banget pake banget.. sehat sehat ya bro dipresantren,kita akan sering kunjungan lo kok.." kata chan.

"Gue janji.. keluar dari sana.. gue akan berubah.. gue janji.." xiumin membungkuk. Jaehyun memegang pundak xiumin untuk bangun.

Ambulans udah datang, jiwoon kasih tau perawat untuk mengangkat haebin ke brangkar yang dibawa. Seojung dan minah mengobati luka tunangannya. Jimin hanya terluka di tangannya sedangkan mingi di dahinya.

"Kamu gapapa kan?ada yang luka?." Tanya yabin. Jinyoung mengalung tangannya dipundak yabin.
"Aku gapapa sayang.. anak kita mana?."

"Dia ada dirumah, lagi main sama Dede bayi anaknya chan.. ada soohyun juga kok, sama anak buahnya jiwoon udah datang kamu gaperlu khawatir."

"Siap bu bos.." jinyoung mencium kening yabin.

"Ehem.. bini gue sih ga ikut.. gue jadi nyamuk disini.." chan berpura pura akting sedih. Jaehyun menarik tangan jiwoon.

"Gue pergi dulu bentar.." izin jaehyun.
••••
Jaehyun membawa jiwoon ke kios makanan. Mereka duduk dikursi.

Jiwoon masih ngambek sama jaehyun. Emang sih ini salahnya, bisa bisanya lupa sama tunangannya sendiri.

"Iya deh aku salah, aku minta maaf tapi kan saraf aku kena Sayang gara gara xiumin lebar aku pakai batu." Jaehyun memegang tangan jiwoon, jiwoon menatap jaehyun mata jiwoon sudah berlinang linang, jiwoon menahan airmatanya.

"Jangan nangis sayang.."

"Tega banget ya.." ujar jiwoon.

"Iya sayang aku salah, aku minta maaf ya." Jiwoon menangis.

"Berdiri.." ujar jiwoon. Jaehyun menuruti ucapan jiwoon. Menghampiri jaehyun memeluk dengan sangat eratt, sampai sampai baju jaehyun basah gara gara tangisan jiwoon. Jaehyun mengusap usap kepala jiwoon.

"Aku kangen kamu, bangett.."







-Bersambung
See u next part<3

PSYCHO JEE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang