JJ-45

19 2 0
                                    

                             •Happy reading•

     Mereka semua sangat kaget saat melihat isi map mereka itu.
  "Ga salah nih kita dapet beasiswa?, demi apa mata gue ga lagi sakit kan ya." Jimin yang masih tershock-shock.

"Lu ga tau jung serius." Tanya jiwoon.

"Sumpah sih gue belum lihat sama kali, cuman pak gyujin suruh ambil map ini soal yang akan kita kerja kan, beliau bilang itu." Jelas seojung.

"Gua mana tahu dah."

"Jadi kita bareng- bareng terus nih sampe lulus kuliah, sebenarnya gue bosen sih kalian lagi- kalian lagi, tapi rezeki ga boleh ditolak.." ujar mingi.

"Sok lu anjing.."

"Bangsat kok lu ngegas sih." Mingi ikut ikutan mengumpat.

"Banyak- banyakin berdoa dah lu pada, tiap hari ribut terus inget lu bulan besok kita udah ujian belajar dah." Ceramah seorang perempuan yang pikirannya sering lemot siapa lagi kalo bukan minah.

"Min, lu gapapa kan?."

"Lo kasih apa sahabat gue bangsat,kok bisa gitu." Ujar jiwoon ke mingi.

"Bagus sayang.. jadi makin sayang... omelin jaehyun yang dia mulai duluan." Mingi mengadu ke minah.

"Dih.. najis..."

"Dah sekarang kita mau senang atau sedih nih, dikejutkan oleh pemegang ruang penyiaran." Tiba- tiba pak gyujin masuk kedalam ruang penyiaran.

"Gimana anak- anak udah lihat kalian?." Ujar pak gyujin. Mereka semua berterima kasih banyak ke beliau.

"Saya sebagai pewakilan dari angkatan sekarang, terima kasih pak sudah mendukung kami, sudah membimbing kami dengan sangat baik, pak kayanya ini sangat berlebihan ini hadiah yang sangat besar."

"Tidak apa- apa itu rezeki kalian, kalian sudah bekerja keras sampe penyiaran ini banyak perhargaan dari jerih payah kalian."

"Semangat terus anak- anak, bapak selalu mendukung kalian semua, sukses terus anak- anak ku." Ujar pak gyujin. dengan menetes airmatanya.

"Club penyiaran sukses- sukses." Sorak jimin. Yang tersenyum bahagia.

"Mohon maaf ini bapak kesini juga ada maksud lain juga, kalian mau ga ikut lomba di tingkat nasional pulau jeju." Ujar pak gyujin.

"Kalo kalian gamau yaudah gapapa kita skip aja, bapak sih ga maksa."

"Kami mau kok, tanggal berapa pak soalnya kita juga mau nyiapin open house seperti tahun lalu pak, sekalian ulang tahu sekolah pak." Tanya jaehyun. Pak gyujin mengangguk.

"Wow... club penyiaran padet banget ya.." ketawa pak gyujin.

"Oke bapak kasih tahu, minggu depan mulai dari tingkat pertama, kalian bisa mendaftar sebelum tingkat pertama mulai." Jelas pak gyujin.

"Setuju gak kalian semua." Ujar jaehyun. Apapun yang disetujuinya jaehyun mereka mengiyakan kerja sama yang sportif.

"Bapak tahu watak kalian semua, jadi bapak harap kalian menyetujuinya."

"Gimana ya pak.. oke pak kami terima ini lomba terakhir saya sebagai murid kelas 12 tahun besok saya sudah masuk kuliah." Ujar dengan baik. Jaehyun sangat sopan sekali.

"Baik semangat untuk kalian semua, saya pamit pergi terima kasih." Pamit pak gyujin.

"Iya pak, kami juga terima kasih." Sopan jaehyun.

"Oke kalo gitu kerjaan kita tambah, gue sebagai ketua kalian akan koordinasikan segera apa yang harus kita siapin."

"Baik ketua sayangku.." ujar jiwoon yang sedang mengunting kertas. Mereka semua cengo apa yang dibilang jiwoon barusan.

"Dih najiss."

"Yang, jangan gitu.. ntar aja dirumah.." jaehyun langsung membalas ucapan jiwoon.

"Dih sirik aja lu pada, dia tunangan gue ya terserah gue lah, punya ayang masing masingkan?."

"Udah ih jangan bercanda, udah pada selesai belum tugasnya?." Ujar jaehyun, karena kalo berantem terus kapan kelarnya.

"Sudah pak.. lo galiat?." Ketus jimin. Jaehyun memukul tangan jimin.

"Gausah gitu gue tinju lu."

"Udah berisik kerjain tugas lu pada dah." Ujar seojung balik badan langsung duduk kursi menaruh kertas tugasnya dimeja dia sudah memulai mengerjakannya.

Mereka ikut mengerjakan tugas juga. Ruang penyiaran itu diam tanpa ada orang yang berbicara mereka sangat fokus demi mengejar nilai yang ketinggalan.







-Bersambung.
See u next part💜

Terima kasih untuk semuanya, tetap semangat!

PSYCHO JEE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang