🍃 03 - Perjodohan

545 113 42
                                    

3 - Perjodohan
 

Perintah dari kakek yang menyuruh mereka untuk segera menikah benar-benar memberi tekanan bagi ketiga cucu lelakinya. Orang pertama yang mendapat tekanan itu tentu saja Aresh.

Setelah melihat kangmasnya yang tertekan hingga berakhir menjalani pernikahan kontrak dengan gadis SMA--- saking tidak punya pilihan lagi karena tidak punya pacar. Arkha dibuat memutar otak mencari solusi hingga akhirnya ia menemukan beberapa rencana yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Pertama--- buat Resya berpikir kalau Aresh itu seorang gay. Jadi, Resya tidak akan canggung berdekatan dengannya. Gadis itu akan leluasa berada di dekat Aresh meski dalam keadaan telanjang bulat sekalipun karena merasa Aresh tidak akan terpancing oleh tubuhnya. Hingga akhirnya Aresh hilap dan memperkosa istri sendiri.

Jika gagal, lanjut ke rencana kedua--- buat agar mereka bisa lebih dekat dengan cara menerror si gadis. Mengirim ancaman pada Resya agar gadis itu ketakutan dan menempel pada Aresh. Dengan begitu mereka bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Lagi-lagi tujuan Arkha hanya satu--- membuat Aresh menggauli istrinya lalu mereka punya anak, dan Arkha terbebas dari tuntutan memberi calon pewaris untuk kakek.

Kalau cara ini masih tidak mempan, mari pakai cara ketiga--- membongkar pernikahan palsu itu di depan kakek agar kakek berpikir dua kali untuk menyuruh Arkha dan Ardan segera menikah. Cucu tertuanya saja sampai harus pura-pura menikah demi memenuhi keinginan kakek. Bukankah dua adiknya kemungkinan akan melakukan hal yang sama? Dari pada pura-pura lebih baik tidak sama sekali 'kan? Bikin malu keluarga saja!

Siapa sangka, reaksi kakek ternyata berbanding terbalik dengan ekspektasinya.

"Arkha akan kakek jodohkan dengan gadis pilihan kakek."

Gara-gara ultimatum tersebut Arkha uring-uringan sepanjang hari. Dia jadi dendam pada Renjun yang hendak menikahi si bungsu tapi memberi banyak syarat. Lihat saja, tidak akan Arkha biarkan mereka menikah. Lebih baik Arkha nikahkan saja Jeya dengan lelaki lain dari pada dengan pemuda lemah anak mama itu!

Dan inilah rencana ke-sekian yang sudah Arkha siapkan.

"Ini beneran si Renjun? Beraninya dia main-main setelah kita semua menderita karena syarat nikah dari mamanya!" Ardan meremas foto di tangannya. Foto Renjun bersama seorang wanita yang tengah tertawa. Ardan tidak tahu saja kalau ini akal-akalan Arkha. Gadis di foto itu 'kan orang suruhannya yang sengaja ditugaskan untuk menggoda Renjun hingga mereka akrab dan terlihat asyik tertawa.

"Kalau si Jeya nangis dikasih lihat foto ini gimana?" Ardan sedikit ragu.

"Tenang, aku udah siapin seseorang yang bakal hibur dia."

"Siapa?"

"Karyawan baru di kantorku. Latar belakangnya bagus meski dari kalangan biasa. Pas buat Jeya."

***

Setelah melihat foto Renjun tadi, Ardan jadi kesal bukan main. Awalnya, ia ingin memberi pemuda itu pelajaran. Tapi Arkha melarangnya.

"Tamparan Jeya nanti bakal lebih sakit dan membekas dari pada pukulanmu." Begitu kata abangnya.

Ardan membuka pintu kaca bangunan tiga lantai di hadapannya yang hampir setiap minggu ia kunjungi.

"Oh, mas Ardan udah datang." Yeri, yang tengah berdiri di balik meja resepsionis menyapa.

"Apa kabar, Ri?" Ardan bertanya ramah yang dibalas senyuman manis oleh gadis itu.

"Baik, Mas. Mbak Irene masih ada tamu, mas Ardan bisa nunggu di dalam dulu."

"Oke, gue masuk, ya?" Ardan beranjak ke lantai dua di mana ruangan VIP berada lalu kembali menaiki tangga menuju ruangan VVIP yang berada di lantai tiga.

WGM 2 - (Bukan) Dijodohin -ft. ArkhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang