•02•|Perwalian

6.2K 323 6
                                    

Merhaba gaes🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merhaba gaes🤣

.
.
.

So, sebelum baca, make sure kalian voted dulu dong cerita ini!!!! Buruan-buruan!

So, sebelum baca, make sure kalian voted dulu dong cerita ini!!!! Buruan-buruan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

02•| PERWALIAN

Pukul dua belas kurang sepuluh menit, Ara dan Ulfa sudah duduk anteng di ruang tamu kost-an Udin. Beberapa menit lagi, SIAK War akan dimulai. Selama beberapa tahun menggeluti dunia perkuliahan, SIAK War atau perang registrasi online (regol) adalah momok paling menyeramkan untuk seluruh mahasiswa. Saling berlomba-lomba mendapatkan kelas-kelas yang tersedia, dengan memilih kelas dosen paling baik demi kesejahteraan nilai mereka.

Sekali saja mereka telat, kelas dengan dosen baik akan langsung sold out dan terpaksa mengambil kelas dosen paling tidak enak sedunia. Ya, dosen killer, dosen pelit nilai, dan dosen tukang nyindir.

Untuk menghindari kegagalan gara-gara jaringan kuota, banyak mahasiswa yang rela tengah malam menumpang di warkop demi WIFI anti lemot. Ara bisa saja regol dari rumah, tapi karena Ara tipe orang yang setia kawan, maka Ara dan Ulfa menumpang di kost-an Udin.

"Ra, beneran gak mau ikut BI? Mumpung ada kesempatan satu kelas, lho," ajak Udin.

Ada beberapa kelas besar yang wajib diambil, yaitu Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. Tiga kelas besar itu biasanya sudah bisa diambil saat semester tua.

Udin menawarkan kelas besar Bahasa Indonesia pada Ara karena Ulfa juga mengajak Udin. Ia berpikir, mungkin seru juga kalau mereka bisa satu kelas lagi, setelah sekian lama.

"Gak deh, gue pilih Pendidikan Agama Islam aja. Lagian kelasnya juga sebelahan, kan?" Ulfa mengangguk.

Semester ini, kelas besar yang harus Ara ambil hanya Bahasa Indonesia dan PAI. Sedang PPKN sudah Ara ambil semester lalu bersama Ulfa.

"Yaudah kalo gitu, siap-siap! Satu menit lagi."

Ara, Ulfa, Udin dan beberapa anak kos lain sudah siap dengan peralatan tempur masing-masing. Tepat pukul 12 malam, mereka secara bersamaan merefresh laman website SIAK, dan mulai mengisi Kartu Rencana Studi(KRS).

SUAMI UNTUK ARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang