•34•|Cincin pembawa omelan

4K 226 17
                                    

Holaaaa, sudah rindu?

Ekekw srbelum baca, makesure kalian vote cerita iniii, komen komen yaaa, follow aku juga boleh banget🤣

Langsung aja keee ....

"Mbak, nanti ngumpul, yo," ucap Ulfa sebelum mereka pisah di koridor gedung.

Rencananya mereka hari ini akan nongkrong di D'kafe. Agendanya sudah jelas nongkrong biasa sambil diskusi tipis-tipis.

"Jangan lupa ijin sama Gus Azkha." Udin menambahi sebelum dia benar-benar masuk ke dalam kelas Bahasa Indonesia.

"Nyenyenye," ledek Ara. Ia melanjutkan langkah kakinya menuju kelas paling ujung, dimana kelas PAI akan berlangsung.

Ada yang beda pada pertemuan kali ini. Ia masuk ke dalam kelas yang sama, tapi dengan status yang beda. Bukan hanya sebagai mahasiswa, melainkan istri dari dosen pengampu-nya sendiri.

Untungnya setelah perdebatan alot antara Papa, Mama, dan tentu saja Arabella Maheswari, tadi pagi. Akhirnya mereka menyetujui untuk tetap merahasiakan status pernikahan mereka, setidaknya sampai Ara lulus beberapa bulan lagi. Meski mendapat pelototan dan nyinyiran tajam dari sang Mama, Ara tetap berusaha terlihat bodo amat karena tidak ingin semakin memperpanjang masalah yang sebenarnya sudah mendapat jalan keluarnya.

Mencari kursi bagian tengah. Ara sedikit membungkukkan badan, melewati kursi-kursi yang sudah terisi oleh mahasiswa lain. Ketika sudah duduk di kursi yang menurutnya cukup pas dan nyaman, Ara memandangi cincin pemberian Mama, yang ternyata adalah cincin pernikahan Azkha dan Ara.

Setelah semua drama yang terjadi beberapa hari lalu karena hilangnya cincin cantik bermata berlian ini, Ara kembali melepaskan cincin itu dari jari manisnya.

A❤️

A untuk Azkha, Ara dan calon anaknya nanti.

Ia jadi teringat betapa bahagianya Mama saat Bang Aziz, orang yang dipekerjakan khusus menguras kolam ikan dan kolam renang, datang sambil menyerahkan cincin ini. Meski setelahnya benar-benar diisi dengan siraman rohani.

SUAMI UNTUK ARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang