•48•|Sedang ngidam

3.3K 167 19
                                    

Wkwkwwk akhirnya on, sorry ga tepat janji kemarin😭🤣ketiduran gais🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wkwkwwk akhirnya on, sorry ga tepat janji kemarin😭🤣ketiduran gais🙏

Sebelum baca, pliss vote dan komen!

Warning! Part ini spesial untukmu yang kemarin dm kangen anak diskupi❤️

"Aaaaa! Bang Dimas," seru Ara heboh saat melihat kakak tingkatnya itu memenuhi ajakannya untuk ikut gabung di rumah makan all you can eat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaa! Bang Dimas," seru Ara heboh saat melihat kakak tingkatnya itu memenuhi ajakannya untuk ikut gabung di rumah makan all you can eat.

Semua orang memandang Ara, aneh. Biasanya Ara dan Dimas akan lebih sering adu cekcok dan saling menggoda. Ah, lebih tepatnya Dimas yang sering menggoda dua bidadari Diskupi dan diakhiri dengan saling adu mulut dari mereka. Tapi sekarang, lihat lah. Ara bahkan sampai beranjak dari kursi dan menarik lengan Dimas yang berbalut kemeja kotak-kotak navy dan hitam sebagai outer.

"Kenapa lo?" Dimas pun sampai ikut dibuat ngeri dengan tingkah laku Ara.

Kalau tadi Ara hanya memegang lengan, maka sekarang perempuan dengan balutan kemeja putih dan celana kulot berwarna coksu itu menggiring Dimas untuk duduk di salah satu kursi. Ia bahkan sampai melupakan keberadaan Leo yang juga datang bersama Dimas.

Berbeda dengan anggota Diskupi yang lain, Leo tetap seperti biasa. Dia tidak pernah mengambil pusing semua tingkah laku adik-adik angkatnya. Dengan santainya, pria dengan kaos dan dilapisi kemeja hitam tanpa dikancingkan itu duduk tepat di sebelah Dimas berada.

"Bang Leo, makan yang banyak." Pandangan Ara bergeser pada Dimas, "Bang Dimas, cobain ini deh. Enak banget! Gue yakin lo bakalan suka."

Kemudian pandangannya kembali bergeser ke arah Gerald. "G, lo juga harus coba! Nih, gue ambilin."

Semuanya memandang aneh kelakuan Ara. Ulfa bahkan sampai menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Udin, lalu membisikkan sesuatu.

"Din, menurutmu Mbak Ara kenapa, ya?" bisiknya.

"Tadi padahal di kantor, dia hampir setengah hari itu bad mood. Kayak gak semangat gitu," bisik Ulfa lagi.

"Wes, biarno. Ayo makan." Udin menyumpit slice daging dan menaruhnya di atas pemanggang. Setelah dipastikan sudah matang, baru dia memindahkan daging itu ke mangkuk kecil milik Ulfa.

SUAMI UNTUK ARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang