•10•|Kelas PAI

3.8K 268 5
                                    

tetretet teteettttttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tetretet teteettttttt

ARAZKHA balik lagi nih gaisss....

sebelum kalian baca, make sure kalian udah vote ceritanya yaaaa plisss. 

ookee ekalo udah, lets get started!

ookee ekalo udah, lets get started!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati, Ra. Aku sama Ulfa kelas BI dulu. Nanti kalau keluar kelas duluan, chat aja posisinya dimana. Pakde minta buat kita mampir ke rumah." Ara mengangguk mendengar pesan Udin.

Sebenarnya Ara juga sudah tau kalau hari ini Papanya meminta seluruh anggota keluarga hadir saat makan malam, termasuk Udin dan Ulfa. Alasannya karena hari ini adalah baby reveal kehamilan Kak Ayesha.

Syukuran kecil-kecilan gitu...

"Semangat Mbak Ra! Dosennya ganteng gitu ... " goda Ulfa sambil menjawil dagu Ara, centil.

"Fuck you!" Ara mengangkat jari tengahnya tinggi-tinggi, membuat Ulfa tergelak di sebelah Udin.

"Bye-bye, love you!"

Mereka berpisah di lorong gedung serba guna. Terdapat enam pintu saling berjauhan yang memang dikhususkan sebagai ruang kelas besar.

Kelas besar.

Satu-satunya kelas yang menurut Ara banyak setannya.

Pertama, satu ruangan isinya lima puluh anak lebih. Kedua, ramai dan susah mau fokus. Ketiga, dosennya tidak enak.

Dari dulu, arti dosen tidak enak versi Ara adalah dosen rewel dan banyak maunya. Yang ngasih tugas seabrek-abrek tanpa mikir mental mahasiswanya saat mengerjakan tugas itu. Tapi sekarang, arti dosen tidak enak versi Ara adalah model-model Pak Azkha begini.

Ya, Ara sudah berani menyebut namanya.

Pak Azkha. Pak Azkha. Pak Azkha.

Hanya itu. Jika Ara yang dulu dan sekarang adalah dua orang yang berbeda, maka pria yang sedang duduk di sana juga orang yang berbeda. Okelas, gus yang namanya tidak boleh disebut itu biar Ara kubur bersama Ara yang dulu.

SUAMI UNTUK ARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang