•24•|Esmosi nih!

2.8K 203 24
                                    

Akhirnyaaaa teka teki dan tebakan kalian ada yang lolos😝🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnyaaaa teka teki dan tebakan kalian ada yang lolos😝🤣

Coba tebak tentang apa?

Karna aku lagi dalam mood baik, aku up lagi🤣💙💙💙

Sebelum baca, plis plis plis bgt kalian harus vote ya guais biar akunya makin seneng dan semangat rampungin ini cerita☹️ karena jujur banget aku gatel pengen up cerita tentang Aileen😝ada yang tau gak, Aileen itu sapa? Masih pesantren universe ya 🤭rahasia🤣😝

Okede, cikidot!

"Assalamu'alaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Assalamu'alaikum." Ulfa memasuki tenda dengan pelan. Memastikan Ara tidak akan terganggu dengan kedatangannya.

Namun semuanya justru tidak seperti yang telah diharapkan oleh Ulfa. Tidak lama setelah Ulfa memasuki tenda, Ara mengerjapkan mata sambil meringis pelan. Memegangi kepalanya yang masih terasa sakit dan pandangannya mulai mengabur saat ia tengah berusaha untuk mendudukkan dirinya, membuat semua yang ada di sekitarnya berwarna hitam tidak jelas.

"Ul?" tanya Ara panik, karena belum bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di depannya.

"Iya, Mbak, ini Ulfa."

Ulfa dengan telaten membantu Ara untuk duduk dengan benar. Kemudian menyodorkan sebotol air mineral, lengkap dengan sedotan plastik di dalamnya agar memudahkan Ara untuk minum.

"Ini, Mbak, minum dulu obat darah rendahnya." Ulfa mengeluarkan obat berwarna merah gelap itu dari dalam kemasan, lalu membantu Ara untuk meminum obatnya.

Kondisi Ara masih sangat lemah saat ini, itu sebabnya Ulfa langsung membantu Ara berbaring lagi setelah menyusun beberapa bantal agar lebih tinggi. Sudah cukup mereka dibuat ketir-ketir tidak keruan melihat Ara pingsan di pinggir bukit. Jangan sampai ada kejadian lagi yang membuat mereka bisa mati bediri karena saking syok nya menerima kenyataan.

"Ul, sorry ya gue ngerepotin lo, lagi."

Ulfa mendengkus malas. Sisi lain Ara yang tidak banyak orang tahu. Ara adalah tipe orang yang sangat perasa. Meski ekspresinya menunjukan bahwa 'dia jutek dan dia gak butuh orang' tapi ketika dibantu seseorang, Ara akan merasa sangat bersalah karena telah membuat repot orang lain.

SUAMI UNTUK ARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang