.
.//Beberapa hari kemudian.
"Masih sakit?"
"Nggak kok beb"
Juna mengoleskan salep dengan hati-hati di bekas jahitan gue.
"Kata dokter udah selesai obat jalannya"
"Iya. Alhamdulillah. Yaudah gue mandi dulu yah. Ini kan malam Minggu" gue meloncat turun dari ranjang dan langsung masuk ke kamar mandi.
Juna termangu dan duduk di kasur gue.
"Beb!" gue berteriak dari kamar mandi.
"Ya..."
"Ambilin handuk!"
Juna beranjak dan mengambilkan handuk buat gue.
"Nih"
"Makasih" gue menjawil pipinya namun Juna tampak menghindar.
.
Selesai mandi gue bersiul dan membuka lemari gue.
"Mana yang bagus beb?" gue mencoba beberapa potong pakaian. Bingung mau pake yang mana.
"Yang mana aja terserah. Orang ganteng mah bebas" ucap Juna datar.
"Yee... Haha. Ini aja kali ya?" pilihan gue jatuh pada blue jins dan kemeja warna coklat. Ditambah tshirt putih sebagai dalemannya.
"Bagus ga?"
"Hm" jawab Juna malas.
"Kok lu ga semangat gitu sih?" gue bertanya heran sambil memakai pakaian pilihan gue.
Si Juna ga menjawab dan nampak bete.
"Udah sana mandi" ucap gue.
"Buat apa?"
"Lah? Ya jalanlah. Ini malam minggu kan? Kita malmingan. Kan gue udah sembuh sekarang"
"Malmingan? Sama gue?" Juna cengo.
Gue memutar badan gue dan menatapnya bingung. "Sama si Juki. Ya sama elu lah. Kan elu bf gue. Terus gue mau kencan sama siapa lagi Bambang?!"
"Hah... Beneran... Oh hehe. Kirain lu siap-siap mau pergi ke ulang tahun si Mawar" ucap Juna sambil nyengir.
"Hah?! Oh iya ya. Astaga... Lupa gue" gue menepuk dahi gue. "Waduh gimana... Gue ga inget sama sekali si Mawar kan ngundang kita ke ulang tahunnya yah..."
Gue meraih surat undangan ulang tahun si Mawar di meja belajar gue sambil menggaruk kepala gue bingung.
"Ehh.. Udah udah. Lupain aja udah" Juna merebut surat undangan itu dan membuangnya ke tempat sampah. Terus Juna nyengir makin lebar.
"Jadi lu siap-siap karena mau kencan sama gue?"
"Ya Iyalah"
"Oh hehe. Yaudah bentar gue mandi dulu yaaa"
"Ya. Jangan lama-lama. Langsung jebar jebur ga usah luluran dulu!"
"Oki dokkiii!!"
.
."Kemana dulu kita beb?"
"Em... Terserah. Nonton?"
"Hayuk"
Gue membelokkan motor gue menuju sebuah mall yang ada bioskopnya.
Habis beli tiket si Juna ngajakin gue jalan-jalan dulu karena toh filmnya masih lama.
"Eh ada photobox, kita photo yuk bro" Juna nunjuk booth photobox yang ada di sana.
"Hayuk"
Kita masuk dan Juna mulai memijit-mijit layar sentuh photobox nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Jay & Juna
General FictionJusuf Habibie, cowok manis berkulit putih bersih asal Bandung, memulai hari barunya sebagai mahasiswa Unpaj Jakarta dengan penuh harapan. Namun tak disangka hari-harinya menjadi lebih berwarna karena kehadiran sosok teman sekelompoknya, cowok macho...