05 : Kencan Pertama

2.6K 216 28
                                    

(Jay pov)

Akhirnya atas petunjuk dari Mbah Google kita pun diarahkan pada sebuah pondok pesantren di sekitar daerah kosan si Atuy yang konon memiliki Ustadz yang bisa menangani hal-hal goib.

"Juna! Ayo temenin gue ke tempat Pak Ustadz" ajak gue sambil naik ke motor Ninja gue. Lu yang pegang Google Map-nya yah!"

"Oke" Juna sigap naik ke belakang gue.

"Kalian tunggu disini ya. Risa! R-i-s-a, lu anak Indihome kan? Coba sambil dinego lagi yah mbak Kun nya siapa tau mau pergi"

"Indigo ketua! Bukan Indihome!" protes si Risa.

"Iya itu pokoknya mah. Ayo Jun"

"Ayok gas bro" Juna membuka Google map nya untuk ngasih gue petunjuk.

.
.

Singkat cerita tibalah gue sama Juna di tempat Pak Ustadz. Lalu disana kita ceritakan semua kronologisnya. Pak Ustadznya baik sekali ternyata. Dan untungnya beliau mau diajak kita ke kosan si Atuy untuk membantu mengusir itu kunti.

"Jun lu tunggu disini ya. Gue antar Pak Ustadz dulu"

"Iya"

Gue pun membawa Pak Ustadz ke kosan si Atuy sementara Juna menunggu bersama beberapa santri murid di sana.

.
.

"Di sini Pak tempatnya"

Pak Ustadz turun dan disambut temen-temen gue termasuk si Atuy yang langsung salim sama Pak Ustadz.

"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh" jawab kita serempak.

"Kamu yang digangguin dek?" tanya Pak Ustadz. Si Atuy mengangguk.

"Dimana dia sekarang?"

"Di kamar mandi Pak Ustadz. Sebelah sini, mari" ucap Atuy.

Pak Ustadz komat kamit baca do'a lalu melihat berkeliling. "Apa ada sesuatu barang yang bisa dilempar? Apa saja. Batu atau apapun"

Si Atuy cengo tapi buru-buru menunjukkan sepatunya yang kumal belum dicuci.

"Ini bisa Pak Ustadz?"

"Insya Allah. Nah sekarang kamu kan yang diganggu, jadi kamu yang harus ngusir dia. Lempar sepatu itu pada dia. Dan hardik dengan keras! Harus yakin. Jangan takut. Kita manusia kedudukannya lebih tinggi dari makhluk seperti itu"

"Oh... Begitu ya Pak Ustadz... Harus saya yang mengusir sendiri?"

"Iya dong. Kan kamu yang diganggu. Kamu yang harus kuat nolak. Ayo usir dia"

"Lalu Pak Ustadz?"

"Saya bantu dengan doa"

Atuy manggut-manggut. Lalu bersiap melangkah mendekati WC. Kami berenam mengawasinya dengan was-was. Jennifer ikut berdoa juga sambil menggenggam erat kalung salibnya.

"Ayo jangan takut. Saya bantu dengan doa" ucap Pak Ustadz.

Atuy menarik nafas lalu akhirnya dengan kekuatan bulan dan anime, si Atuy pun melempar sepatu kucelnya ke  arah WC kamar mandi. Ke tempat si mbak Kun.

Brughhhh!

"HEH MBAK KUN! MAAF YA! WALAUPUN AING JOMBLO TAPI AING GA TERTARIK SAMA ELU! SELERA AING TINGGI! KALAU LU GA SECANTIK DAN SEMULUS ATSUKO MAEDA, OSHI AING, MINGGAT LU!!"

Hening.

Hanya terdengar suara Pak Ustadz membaca doa sambil menengadahkan tangannya. Lalu....

"Mas Atuy... Yang kau lakukan padaku... Jahat"

✔️ Jay & JunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang