34 : Perpustakaan 2.0 : Vanilla

952 120 52
                                    

(Jay pov)

"Disini aja yuk"

"Yuk"

Juna milih meja paling pojok di perpus. Sore itu perpus sepi tak banyak mahasiswa yang belajar disana.

Gue duduk di kursi. Juna duduk di kursi di seberang meja. Berhadapan sama gue.

"Ayo belajar yank, bentar lagi ujian" ucap Juna.

"Ya" saut gue. Tapi dasar emang ya kayaknya perpus di kampus gue banyak setannya, gue malah buka hape dan nonton bokep.

Diem-diem tentu pakai headset biar ga ketahuan.

"Jun... "

Kaki gue di bawah meja diem-diem membelai kaki Juna yang langsung mendongak bingung.

"Kenapa bro?"

"Gue horny"

"Anjiirrr. Ada-ada aja lu!" Juna celingukan kanan kiri. Tapi ga banyak orang di sekitar kita. Cuma ada satu mahasiswa kacamata yang asyik belajar dan satu cewek mahasiswi yang kayaknya tidur.

Penjaga perpus lagi dengerin sesuatu --- entah apa --- dengan headset nya. Kepalanya manggut-manggut gitu.

"Bantuin donk Jun... Please"

Juna menggerutu dan bertanya dengan berbisik.

"Mau disini? Sekarang?"

"Iya"

"Hah. Aya-aya wae... " namun tak urung akhirnya Juna menyelinap ke bawah meja.

Gue membuka resleting celana gue yang udah terasa sesak.

Gue memejamkan mata saat merasakan Juna di bawah sana mulai menjilati punya gue dengan lidahnya yang hangat.

Tangan gue bergerak mencari rambutnya dan gue belai lembut.

"Ughhh... " gue menggigit bibir saat Juna mulai menghisap punya gue.

Gue buru-buru mengambil buku asal saja dan membukanya di meja di hadapan gue untuk menutupi badan gue yang mulai bergerak gelisah.

Selang beberapa waktu kemudian..

Juna memajukan mulutnya maju mundur memanjakan milik gue di mulutnya yang basah dan hangat.

Lidah dan bibirnya bergerak lihai dan...

Oh shit!! Gue memaki dalam hati saat merasakan ia mulai menghisap punya gue kuat-kuat hingga masuk ke tenggorokannya.

Juna nge-deep throat gue. Anjiiirrr.

Belajar dimana uke gue jadi jago gini?

"Arjuna... Ughhh" gue meremasi rambutnya gemas. Enak banget. Berasa melayang-layang....

.
.

Drrrtt. Tiba-tiba hape gue bunyi.

"Udah sayang" gue berbisik dan menarik kembali resleting celana gue. Juna keluar dari meja dan duduk kembali di hadapan gue dengan nafas terengah dan bibir bengkak serta pipinya merona merah.

"Oh... Notifikasi instagram. Kirain apa..
Loh?"

Gue membuka notif IG itu dan ternyata itu dari Tio. Entah sejak kapan dia udah follow IG gue.

Dia ngasih banyak notif like di foto gue kemudian ngirim gue dm. Foto selfie nya dengan pose yang sangat hot dan sexy.

"Siapa bro?"

"Si Tio"

Gue ngasih hape gue ke bf gue.

.

(Juna pov)

Anjink banget nih lonte satu. Mau ngapain sih ngirim foto ginian ke seme gue?

"take care of me, Daddy" demikian pesan di DM si Jay dari Tio.

"Di-block aja bro. Gue juga ga tau kenapa dia jadi kayak gitu" usul Jay sambil ngambil air minum dari tas kuliahnya.

"Hmm... Jangan. Biarin aja. Gue mau lihat sejauh mana dia berani nantangin gue"

Gue ngambil foto selfie dengan hape si Jay. Dan gue nyengir puas dengan hasilnya. Tampak wajah gue yang merona merah dengan lelehan sperma si Jay di sudut bibir gue.

Gue kirim foto itu ke si Tio.

"Jay udah punya gue di sampingnya, bitch. Dan.. Ehm. Sorry, but I am hotter than you"

Gue ber-smirk sinis dan memijit tombol send.

"Bang JaJu! Loh lagi pada di perpus ternyata!"

Gue mendongak dan tersenyum pada si Juki yang mendekati kita. Ada setumpuk buku di tangannya.

"Hai Juk. Ga ada kelas?"

"Nggak. Kalian lagi ngapain bang?" tanya Juki ceria sambil duduk di kursi di sebelah gue.

"Lagi belajarlah. Emang mau ngapain lagi di perpus? Mau mesum?" canda gue.

Si Jay terbatuk tapi buru-buru ngambil minum lagi.

"Oh... Eh, bang Juna itu apaan putih-putih di mulut lu?" tanya Juki polos.

"Oh ini... " gue menjilati sperma si Jay yang tersisa.

"Barusan... Gue abis makan eskrim vanilla"

.
.

.
.

[MEANWHILE]

(Tio pov)

Drrttt.

Notifikasi IG. Gue membukanya dengan semangat. Berharap itu balasan dari seme brondong incaran gue, si Jay.

Tapi...

"Anjink. Belagu banget tuh uke" gue memaki marah melihat foto dan pesan yang dikirim Arjuna buat gue.

"Oh lu nantangin gue bitch? Ookaaayy... Kita lihat saja nanti! Pasti pada akhirnya gue bisa tidur sama seme lu! Bring it on!!"

Gue melempar hape gue dengan sebal hingga membentur tembok.

.
.

TBC

✔️ Jay & JunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang