5. Can't Say No

2.7K 421 68
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

"Gi! Nanti jam 10 gue jemput ke rumah ya? Kita ke butik langganan Bunda buat jahit kain dari Huda," cerocos Chester segera setelah Giya mengangkat telepon.

"Hah?" pekik Giya kaget. "Aduh, gue udah ada janji, Ches. Kok lo gak bilang mau langsung jahit sih?"

"Biar cepet selesai, Gi. Sama mumpung Mural ikut sih, jadi dia bisa langsung diukur juga."

"Yah, berarti Siya juga harus ikut dong? Dia lagi ada kerjaan ke Puncak," jelas Giya. "Gue juga gak bisa banget, Ches."

"Yaudah gini aja deh, punya lo nyusul sore gimana? Biar langsung dikerjain Gi."

"Hmm boleh deh. Kali aja Siya udah pulang kalau sore."

"Tapi kalau ribet nanti gue minta ukuran dia aja deh," lanjut Giya masih berpikir.

"Oke, ini gue kirim ke Whatsapp ya alamatnya, udah share loc juga."

"Kalau butuh dianter nanti dianterin," lanjut Chester.

Giya memutar bola matanya malas. "Gue gak mau dibohongin lagi ah, nanti lo bilang yang anter supir lo, eh ternyata Arsen lagi!"

"Hahahaha maaf! Abisnya kemarin kan gue emang gak ada jemputan, jadi minta dia," jelas Chester.

"Tapi lo berdua tuh kapan mau akur sih? Udah jadi tetangga loh sekarang."

"Tetangga gimana? Rumah kita jauhan please," jawab Giya malas.

"Hmm coba tebak siapa yang selama dua tahun ini tinggal di Altius juga? Tapi di lantai 12," ucap Chester sok misterius.

"Maksud lo... Arsen udah tinggal di Altius dari lama?"

"Iya, Gi."

"Pantesan aja lo nahan ketawa mulu kemarin?!" pekik Giya baru sadar. "Yah, gimana dong? Gue udah bayar mahal buat tinggal di sana."

"Ya nggak gimana-gimana sih, Gi. Emang kenapa kalau lo satu gedung apartemen sama Arsen?"

"Takut papasan," jawab Giya jujur.

"Gue kalau lihat Arsen merasa bersalah aja sama masa lalu, terus dianya juga kayaknya sebel banget sama gue."

"Gitu ya," gumam Chester. "Maaf ya Gi dia bikin lo gak nyaman."

"Eh, gak apa-apa kok. Salah gue juga kan dulu asal mutusin dia cuma karena percaya omongan orang."

"Ya tetep aja dia gak seharusnya se-anti itu sama lo," keluh Chester.

"Hahaha yaudah lah, gue gak apa-apa kok. Btw udah dulu ya? Nanti gue ke butik sore, gue mau pergi nih."

"Pergi sama Tristan ya?"

"Iya nih," jawab Giya santai.

-----

"Hai, Tan," sapa Giya yang langsung memasuki mobil Tristan.

Today I Fudged UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang