14. (Do)nt Care

2.6K 412 66
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

"Giya," panggil Arsen pelan.

"Apa?"

"Mirip."

"Hah?"

"Mirip."

"Hah?" pekik Giya sambil menggeserkan tubuhnya mendekat pada Arsen. Suara lantunan musik dalam ballroom hotel membuat pendengar Giya jadi rada-rada.

Arsen menahan napas sebelum menjawab. "Itu pengantinnya mirip," ucap Arsen sedikit ketus. Keburu malas menjelaskan maksud ucapannya.

"Mirip sama siapa?" tanya Giya yang mencondongkan tubuhnya ke arah Arsen.

Giya bukan kurang pendengaran, cuma telinganya sering gak bisa berkompromi di tempat-tempat ramai begini.

"Itu, arah jam 9 dari gue."

Giya menoleh sedikit ke belakang tubuh Arsen untuk menemukan sosok yang laki-laki itu maksud. "Eh, iya mirip ya?"

"Hmm," gumam Arsen. "Bisa jauhan gak sih lo?" ketus Arsen ketika ia menoleh dan mendapati wajah dan leher Giya dari samping yang menjadi pemandangannya.

"Eh, sorry. Abisnya gak kelihatan siapa," jawab Giya menyesal sambil kembali menggeser posisinya sedikit menjauh.

Padahal Giya kira Arsen udah cukup melunak selama acara pernikahan sepupunya ini berlangsung, tapi ternyata laki-laki itu masih tetap ketus dan gak suka padanya.

"Gue kira mata gue rabun jauh, rabun dekat, rabun senja, dan silindris loh ini?!" pekik suara yang Giya hafal.

Arsen tersenyum kecil mendapati Siya menatap keduanya heran. "Ini gak salah, kan?"

"Apaan sih, Siy," keluh Giya. "Arsen cuma gantiin Chester aja, kan lo tahu dia lagi hamil muda."

"Gantiin Kak Chester? Maksudnya gimana nih?" tanya Siya yang akhirnya ikut duduk di round table tempat Giya dan Arsen duduk.

"Ya gitu, gantiin Chester. Apa lagi emang?" jawab Arsen santai.

"Terus nginepnya?" lanjut Siya heran.

Giya dan Arsen saling membuang muka dan enggan menjawab. Arsen memilih mengecek handphonenya sedangkan Giya cuma celingak-celinguk menatap sekeliling.

"Anjrit. Jangan bilang lo berdua balikan terus tadi malem tidur sekamar?!

"Heboh banget Siya kayak copet," keluh Giya.

"Lo jawab sih, Gi?!" pekik Siya. "Gue mau bilangin Ma--"

"Senja!" pekik Giya mencoba mengalihkan topik.

Si pengantin perempuan yang merasa terpanggil langsung menoleh dan tersenyum lebar sambil mendekati meja Giya, tangannya dengan mesra digandeng oleh suaminya.

Today I Fudged UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang