23. Saturday Night

4.5K 418 80
                                    

cw // 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cw // 21+. NSFW. Mature scene.

-----

"Nah kebetulan lo akhirnya dateng!" Sambut Wira ketika Giya baru membuka pintu ruangan mereka.

"Ada apa, Wir?"

"Tuh, tuh, tanyain sama yang punya ide," ucap Wira malas menjelaskan.

Juli terkekeh kemudian berjalan mendekati Giya yang baru duduk di kursinya. "Mbak Giya sibuk gak malem minggu ini?"

"Emang kenapa?"

"Gue sama Mbak Wira mau double date hehe. Ikut yuk?"

"Jadi nyamuk?" Heran Giya.

Juli menggeleng kecil sambil menatap Giya dengan tatapan memohon. "Mbak Giya ikut aja... Bareng Mas Praja?"

"Hah? Ide dari mana sih lo nyuruh gue sama Mas Praja?"

"Ya abisnya cocok aja gak sih? Mbak Giya juga bantuin Mas Praja buat move on."

"Yah, rugi di gue dong dijadiin pelarian orang belum move on?"

"Ya gak apa-apa, Mbak. Lama-lama jadi sayang beneran kan bagus? Lagian Mbak Giya juga bersolo karir mulu. Gatel gue pengen jodoh-jodohin."

Giya menatap Juli sambil menunjukkan wajah pura-pura sebal pada temannya itu. "Nggak ah. Kalian berdua aja silakan double date."

"Beneran gak bosen Mbak malem minggu cuma diem di rumah? Lebih seru ikut kita gak sih?"

"Kalau kalian jalan gak bawa pacar nanti gue ikut. Kalau double date gini gue absen ya," jawab Giya santai.

"Yaudah, yaudah, gak apa-apa kalau gak bisa, lain kali aja kita girls' out kalau kerjaan lagi lumayan enteng," putus Wira.

Giya dan Juli menatap Wira dengan cengiran garing kemudian mengangguk. Bukan apa-apa, tapi mereka bertiga tahu betapa gilanya pekerjaan mereka akhir-akhir ini.

-----

Arsen menoleh sebentar ketika mendengar suara pintu ruangan terbuka dan menemukan Mas Hardi lah yang masuk ke dalam.

Ia segera menyimpan handphone miliknya yang barusan dipakai untuk membalas pesan dari Giya kemudian langsung kembali melanjutkan pekerjaan.

"Beberapa hari ini gue perhatiin lo ramah banget sama berkas-berkas, proposal, dan overall kerjaan lo."

"Maksudnya?"

"Ya itu, kertas-kertasnya lo senyumin mulu. Ada apa nih?" Tanya Mas Hardi penasaran.

"Gak ada apa-apa," jawab Arsen yang langsung menunjukkan wajah datar.

"Kirain happy karena dapet pacar baru."

Arsen menatap Mas Hardi lewat ujung matanya dan sebisa mungkin mencoba santai meraih cangkir kopi miliknya. "Apa sih, Mas."

Today I Fudged UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang