Namanya Sadara Giyanetta, perempuan asal Bandung yang sejak kuliah pindah ke Jakarta bersama keluarganya.
Sadara Giyanetta biasa dipanggil Giya. Perempuan dengan tinggi sekitar 160 cm dengan mata yang kalau sedang melamun seperti kucing mengantuk.
Tetapi itu justru daya tariknya.
Semua orang akan dengan mudah mengingat Giya, "oh iya yang kayak kucing itu ya?!"
Giya rasanya lupa ada berapa banyak orang yang menghubungkan wajahnya dengan salah satu hewan mamalia itu.
Walaupun sebenarnya bukan cuma Giya yang suka disebut seperti hewan bermata tajam itu, adiknya yang cuma terpaut umur setahun juga sama.
Namanya Adara Siyanatta, laki-laki, wajahnya persis Giya cuma sayangnya yang ini berambut pendek. Selebihnya sih 11-12 sama Giya.
Jujur, menurut Giya keluarganya ini beruntung kalau suatu hari nanti terpisah karena ada serangan zombie ke Indonesia. Pasti keluarganya gampang untuk ditemukan karena semuanya mirip.
Tapi ya Giya gak berharap Indonesia sampai diserang zombie sih. Cukup di film aja.
Ngomong-ngomong, Giya lagi main ke rumah temannya, nih.
Agak canggung sebenarnya.
Giya yang baru pindah ke Jakarta beberapa bulan lalu masih ngerasa asing dengan kota ini, apalagi dengan bergaul sama penduduknya.
-----
Giya, 18 tahun.
"Giya, masuk yuk! Anggap aja rumah sendiri." ajak teman baru gue di kampus, Chester.
Perempuan yang rumahnya baru gue masuki ini merupakan teman pertama gue di kampus. Namanya Manchester. Unik banget, kan?
Dengan nama yang unik, Chester juga punya poin tambahan yang bikin dia gampang diingat: kecantikannya!
Duh, sumpah. Kalau orang-orang sering bilang gue kayak kucing ngantuk, Chester ini kayak bebek elegan alias angsa.
Cantiknya mahal gitu.
Terus anehnya dia mau aja temenan sama gue yang kayak kucing ngantuk kalau lagi bengong.
"Gi, ih! Napain ngelamun?"
"Eh, iya, iya." jawab gue tersadar.
Gue akhirnya melanjutkan langkah masuk ke rumah Chester. Rumahnya terdiri dari dua lantai dan cukup luas. Bersih banget dan juga terang karena jendela-jendela di rumahnya besar jadi gak ada sama sekali kesan menyeramkan.
Gue dibawa ke lantai atas sama Chester, kita niatnya mau ngerjain tugas kelompok makanya gue ke sini. Tugas kelompok perdana selama jadi mahasiswa, nih. Harusnya ada satu lagi selain gue dan Chester, tapi dia gak bisa ikut hari ini karena diare.
Waktu gue masuk ke kamar Chester, gue tanpa sadar langsung tersenyum lebar waktu lihat betapa rapinya kamar temen baru gue ini. Warna kamarnya kalem banget, gak kayak kamar gue yang warnanya asal-asalan bekas pemilik rumah sebelumnya.
"Gi, mau minum apa?"
"Eh, apa aja boleh kok, Ches."
"Oke. Lo tunggu di sini ya. Santai aja. Mau tidur-tiduran juga boleh."
Gue tersenyum sebagai jawaban dan langsung meluruskan kaki gue yang lumayan pegal sambil sesekali meng-scroll layar handphone untuk menghabiskan waktu.
"BUNDA SALAH MASUKIN BAJU GUE LAGI YA!" teriak seseorang sambil mendorong kencang pintu kamar Chester.
Gue terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Today I Fudged Up
Fanfic(Series #9 Danadyaksa - TAMAT) Arsen, Giya, dan cerita mereka yang tidak pernah selesai. [Cerita belum direvisi sejak tahun 2021]