24. Talk Talk

3.4K 435 89
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-----

Arsen menghela napas pelan sambil menatap kosong kamarnya yang temaram.

Tadi jadi hari terakhir sebelum Mas Hardi membantu Chester selama kembarannya itu cuti hamil, dan tadi juga jadi pertama kalinya ia dan Mas Hardi terlibat pertengkaran.

"Perusahaan keluarga lo itu perusahaan besar, Sen."

"Ini anak perusahaan yang nyambung sama perusahaan utama yang diurus Eyang lo."

"Ini anak perusahaan yang bokap lo urus sampai jadi perusahaan penerbitan terbesar dan bergengsi di Indonesia, Sen."

"Ayo lah, lo serius dikit bisa kan?"

"Dengan lo ambil alih posisi Pak David, harusnya lo bisa ngejar apa yang Danamedia mau capai. Tapi ini?"

"Semuanya gak sesusah itu kalau lo emang bener-bener niat ada di sini, Sen."

"Gue tahu lo born with silver spoon, tahu-tahu harta lo banyak, warisan buat lo ada di mana-mana, nama belakang lo bikin orang-orang di dunia bisnis kagum."

"Lo bahkan gak pernah perlu mikirin masa depan lo, karena harta lo ada terus, Sen. Tapi perusahaan ini bisa ancur."

"Perusahaan yang harusnya jatuh ke tangan yang tepat, malah jatuh ke lo yang gak paham apa-apa."

"Jadi gue mohon, sebagai pimpinan lo harus kerja paling keras."

"Karena di sini gue cuma bantu lo supaya bisa sedikit layak duduk di posisi ini."

"Supaya perusahaan keluarga lo dan nama baik keluarga lo di mata pebisnis dan investor tetep bagus."

Arsen terdiam menyerap semua ucapan Mas Hardi.

"Lo mampu kan?"

Arsen memejamkan matanya kemudian mengangguk. "Iya, gue mampu."

"Gue gak maksud menggurui lo atau apapun, di sini gue juga cuma pegawai yang mungkin beruntung karena dipercaya sama Pak David."

"Pokoknya gue gak mau, apa yang gue ajarin jadi sia-sia."

"Walaupun lo gak capable, bukan berarti bisa jadi alasan buat gak serius dan gak kerja paling keras."

Arsen lagi-lagi menghela napas mengingat ucapan Mas Hardi tadi.

Ia tahu kemampuannya jauh dari ayahnya, bahkan dengan Chester pun Arsen tahu kembarannya itu lebih mumpuni dari pada dirinya.

Tapi kalau disebut gak bekerja keras? Arsen baru pertama kali merasa tersinggung atas ucapan Mas Hardi.

Dua tahun lalu adalah pertama kalinya Arsen mengambil alih posisi ayahnya di Danamedia. Itu pun mendadak dan tanpa persiapan matang apapun.

Today I Fudged UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang