35. Counting Days

3.5K 342 59
                                    

cw // sexual scene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cw // sexual scene. 21+

-----

Giya menghela napas dan menatap tubuhnya di depan cermin yang mampu menangkap pantulan seluruh tubuhnya.

Dengan gemas ia mencubit lengan atasnya yang tanpa perubahan, juga pahanya yang masih segitu-gitu aja sampai detik ini.

Kalau dilihat dari depan, gak ada yang berubah sama sekali dari tubuh Giya. Tapi kalau ia memiringkan tubuhnya, akhir-akhir ini Giya bisa melihat sedikit perubahan pada perutnya.

Giya yang punya badan biasa kurus rata itu kini bisa melihat perutnya gak lagi serata dulu.

"Sehat-sehat ya anak bayi," gumam Giya sambil mengelus perutnya pelan.

"Ya?" Panggil Arsen tiba-tiba dari balik pintu.

"Kok belum selesai ganti baju?" Lanjut laki-laki itu heran karena melihat Giya yang masih menggunakan pakaian dalam.

"Lagi ngaca, Sen. Maklumin dong," dengus Giya sebal.

"Oh... Ya kan tadi kamu yang ngajak buru-buru, Ya," gumam Arsen serba salah.

"Iya, ya?" Gumam Giya. "Maaf deh, aku beneran mendadak lupa."

Arsen tersenyum kecil dan akhirnya bergabung masuk ke dalam kamar Giya. "Tante Anne sampai jam berapa emang di butik?"

Giya menggeleng. "Gak tahu..."

"Lho? Terus gimana? Mau batal aja hari ini?"

Giya mengangguk tapi kemudian menggeleng. "Bingung banget maunya apa."

"Bunda udah bilang sama Tante Anne ya supaya kita fitting ulang?"

"Udah, Tante Anne ketawa aja waktu Bunde jelasin. Terus katanya janji gak bakal bikin kita, terutama kamu sampai kecewa."

"Ah, malu banget kalau sampai Tante Anne nanya-nanya."

Arsen mengecup singkat pipi Giya sebelum terkekeh. "Aku aja yang jawab. Kamu tinggal haha-hihi aja di sana."

"Hmm yaudah, aku ganti baju dulu deh."

"Eh, atau kamu mau coba pegang gak? Udah agak gendutan gak sih?"

Arsen dengan semangat mengangguk dan menyentuhkan tangannya ke seluruh permukaan perut Giya. Memastikan ucapan perempuan di depannya itu kalau bayi mereka mulai mengusik tubuh ibunya.

Arsen terkekeh. "Kayak perut kamu kalau lagi begah."

"Atau kalau lagi susah poop."

Giya langsung menatap Arsen sebal. "Enak aja anak aku disamain sama eek!"

-----

Acara pernikahan yang sisa tiga minggu itu mengharuskan Giya dan Arsen kembali datang ke butik langganan keluarga laki-laki itu.

Today I Fudged UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang