Haii,
Yuk vote dulu, pencet bintangnya,
._.Selamat baca yaaa.
****
Suara riuh kini terdengar memenuhi ruangan yang setiap harinya itu selalu ramai. Banyak orang yang silih berganti masuk dan keluar, ada juga yang sedang mendudukan dirinya dan ada pula yang sedang berdiri sambil menggerakan tubuhnya di depan cermin besar yang berjajar.
Langit sore hari ini sedang tidak ramah, air yang berjatuhan dari atas kini semakin deras membasahi.
"Kamu belum dapat giliran, Gre?" Beby yang baru saja keluar dari sebuah ruangan, melihat Gracia sedang terduduk sendirian sambil memainkan handphonenya. Mendudukkan dirinya di samping perempuan yang sudah ia anggap seperti adik kandung sendiri.
Gracia menggelengkan kepalanya, menoleh pada Beby dengan muka yang tertekuk, "Di dalam masih siapa Bang? Aku udah nunggu hampir setengah jam tau."
"Masih Aya, dia baru aja. Tadi ada masalah di kameranya waktu bagian Jinan sama Eli, jadi agak ke tunda."
Gracia mengembungkan kedua pipinya. Kemudian ia menghela nafasnya, tertuju pada handphone kembali saat suara notifikasi itu berbunyi beberapa kali.
Tumben sekali Gracia menjadi orang yang fast respon. Eh tapi, sekali-sekali lah biar terlihat tidak sok sibuk.
"Kamu udah makan belum? Aku kayaknya lagi ke pengen beli bakso yang biasanya deh. Mau ga?"
"Gak Abang."
Loh loh, sebuah keajaiban Gracia menduakan makanan. Biasanya ia selalu tidak menolak meski ia sudah beberapa makan dan nyemil. Menampungnya di perut karet nan elastis itu, tapi ini malah menolak.
"Sehat Gre?"
Mendengar pertanyaan Beby membuat Gracia langsung mengalihkan tatapannya. Mengerutkan keningnya dengan mulut yang sedikit terbuka, "Ya sehat dong Abang. Gracia sehat, Abang sejahtera! Emangnya kenapa deh? Kok ngeliatin akunya gitu banget?"
"Barusan kamu nolak jajan tau. Biasanya juga semua kamu makan."
Gracia tersenyum malu-malu, menampilkan gigi gingsulnya sambil mengedipkan beberapa kali matanya, "He he. Aku udah nitip jajanan ke Ci Shani Bang."
"Pantes. Yaudah deh, aku jajan dulu sama member lain. Ikut ga?"
Gracia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Aku di sini aja."
Setelah Beby pergi, Gracia kembali pada handphonenya. Melihat-lihat sosial media untuk mengurangi rasa bosan.
Tepukan ia rasakan pada bahu kanannya. Segera ia melihat siapa sosok yang mengganggu ketenangannya itu. Seseorang yang sedang tersenyum tipis ke arah Gracia, menaruh barang bawaannya tepat di samping barang Gracia di atas meja.
Mendudukan dirinya, kemudian ia memberikan sesuatu pada Gracia, "Sempol di tempat biasa udah habis tadi pas lewat. Untung aja tadi Koko nyuruh aku beli Mcd buat jaga-jaga, gapapa ya itu aja? Gaada sempolnya Ge."
"Kok kamu ga chat aku aja sih, bilang kalau gaada? Padahal mah gapapa, gausah. Kan jadi ngerepotin kamu sama Koh Hen."
"Mana ada ngarepotin! Aneh aja kamu. Lagi pula ini idenya Koko kok, dia yang nyuruh."
"Nanti bilangin ke Koko, makasih ya, dari Gracia."
"Gausah, ga perlu."
Gracia menatap penuh pada Shani. Melihat ke arah perempuan itu yang kini tengah memakan kentang goreng sambil memainkan handphone, "Mana bisa gitu si Ci! Tandanya aku ga sopan dong."