Haii,
Yuk vote dulu, pencet bintangnya,
._.Selamat baca yaaa.
Perlu di peringati, tulisan ini hanya fiksi belakang, mohon tidak di bawa keluar dari jalurnya.
****
Matanya berbinar tak kala melihat pengumuman yang baru saja di sampaikan beberapa menit lalu, dirinya fokus membaca tweet itu dengan seksama. Di sampingnya, perempuan lainnya menyandarkan kepalanya pada kepala perempuan yang masih fokus dengan handphonenya itu.Mendengarkan seksama apa yang di gumamkan, meski terdengar sangat kecil, suara lembut itu masih terdengar, karena memang hanya ada mereka di sini, di ruangan ini.
"Official emang ngumumin apa lagi, Ge?" Katanya, menghirup aroma vanilla dari orang yang dengan senang hati ia endusi tanpa bantahan atau risih sama sekali.
"Ini katanya ada event showroom, siapa yang menang, berkesempatan dapat music video dengan lagu yang bebas di pilih sama pemenangnya Ci," Gracia menoleh, jarak wajah dirinya dan Shani kini sangat dekat, membuat Gracia mengerjapkan matanya sebelum ia memundurkan tubuhnya agar sedikit memberi jarak.
Bukan apa-apa, masalahnya tadi waktu wajah dirinya dan Shani berdekatan, Shani menatap dirinya dengan fokus pada satu titik. Terkadang ia juga lemah jika di tatap seperti itu, meski kebanyakan Shani yang tidak kuatnya sih daripada dirinya.
"Oh, aku kira apa."
"Emangnya kamu ga tertarik sama event ini, Ci?"
Shani menggedikan bahunya, membenarkan posisi duduknya agar lebih tegap. Menatap Gracia yang sedang memerhatikan, "Ga terlalu sih Ge, kamu memangnya tertarik banget ya?"
"Tertarik Ci, banget malah. Kayaknya keren gitu ga sih, apalagi bisa pilih lagu yang kita suka, apapun."
"Iya semoga rezeki kamu ya."
"Loh kamu juga berdoa buat diri kamu sendiri dong."
Mengambil lengan Gracia, menariknya agar tubuh mereka saling rapat, "Iya aku juga berdo'a, tapi lebih banyak buat kamunya."
"Bisa gitu ya?"
"Tentu, Shani Indira!"
Gracia tertawa, tumben sekali Shani hari ini random sekali tidak seperti biasanya, Gracia suka Shani yang seperti ini, melakukan hal-hal yang di luar batas nyamannya sebelumnya, lebih berani bertingkah random dan tidak jaim lagi, lebih terbuka dari sebelumnya.
"Siap si paling Shani Indira National."
Shani tertawa, celetukan Gracia memang tidak pernah gagal, ia tahu caranya membuat semua orang bisa tertawa dan bahagia, Shani menyukainya. Bukan hanya sifat, tapi semua yang ada di dalam diri Gracia.
"Gaada rencana mau kemana gitu, kamu? Sebelum nanti latihan?" Ah rasanya pengen sekali Shani menikmati quality time berdua lagi dengan Gracia, selagi masih ada kesempatan, ia mencoba memanfaatkan.
Waktu masih menunjukan pukul enam sore, latihan baru akan di mulai pukul sepuluh malah hingga dini hari nanti, persiapan beberapa latihan yang cukup ekstra, membuat mereka harus rela memotong jam tidur lebih sedikit.
"Tidur mungkin, atau bersantai-santai?" Loh, bukan itu jawaban yang di harapkan Shani. Maunya kan Gracia berbicara, pengen makan dan jalan-jalan sama dirinya.
"Selain itu? Apa gaada opsi lain gitu?"
"Belum ada kayaknya Ci, memang Cici ada rencana?"
Woah, ini dia yang di tunggu-tunggu, dari tadi kek menanyakan hal itu Shania Gracia, bikin Shani harus memikirkan bagaimana caranya mau mengajak jalan saja, "Kayaknya aku lagi mau mam sushi deh Ge, kamu mau nemenin?"