Part 38

3.4K 436 72
                                    

Haii,

Yuk vote dulu, pencet bintangnya,
._.

Selamat baca yaaa.

****

Gracia, perempuan itu kini tengah gelisah dalam diamnya. Beberapa kali ia menggigit kukunya, membasahi bibirnya yang terus mengering. Pandangannya menatap kanan dan kiri, memperhatikan member yang dari tadi berlalu-lalang di hadapannya. Bukan karena apa-apa, tapi hari ini adalah penampilan pertama setlist yang akan mereka bawakan dengan konsep new era.

Meskipun ia sudah berlatih berbulan-bulan lamanya dan ini bukan kali pertamanya ia menampilkan tampilan perdana dalam sebuah setlist, tapi rasa gugup setiap perform itu selalu ada. Gracia menghembuskan nafasnya, kembali membenarkan posisi duduknya kini menatap kaca di hadapan dirinya, memulai untuk make-up dan di bantu oleh satu orang wardrobe yang biasa membantunya.

"Rambutnya mau di apain hari ini Gre?"

Gracia menatap pantulan dari cermin, "Apa aja deh Kak, yang penting bagus."

Saat sedang asyik make-up, Gracia tidak menyadari ada seseorang di belakangnya sambil memerhatikan dirinya dari pantulan cermin. Orang yang sedang memerhatikan pun hanya diam saja tak berbicara atau menyapa agar Gracia tahu keberadaannya.

Beberapa menit kemudian, Gracia menurunkan kaca kecil yang tadi ia pake untuk membentuk alisnya. Menatap lurus pada kaca cermin besar di depan, betapa kagetnya ia sedang di tatap begitu intens.

"Yaampun Zee, kamu dari kapan ngeliatin aku di situ?" Gracia menoleh ke arah belakang, menggenggam tangan Zee agar berdiri di sampingnya.

Azizi sedikit menurunkan pandangannya, menatap Gracia dengan cengiran khas milikhya, "Mungkin udah sepuluh menit Ci Gre."

"Kenapa ga panggil aku?"

"Kan Ci Gre tadi lagi buat alis, jadi yaudah aku tungguin. Lagian ga lama juga Kok Ci."

"Kamu mau ada perlu sama aku?"

"Engga juga sih Ci, tapi," Azizi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merogoh sesuatu pada kantung jaketnya itu, "Cuma mau ngasih Ci Gre itu aja. Semangat ya Ci nanti perfomnya," Azizi menyerahkan dua buah cokelat pada tangan Gracia, tersenyum begitu mengembang kemudian berlalu dari hadapan Gracia.

Gracia yang terkejut pun menatap heran Azizi yang sudah hilang dari pandangan, beralih menatap cokelat itu yang tertempel sticky notes yang membuat Gracia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Cici Gre yang cantik, semangat oke

-Azz

"Lucu banget sih Zee," Katanya, kembali melanjutkan make-up yang kini tinggal memoles beberapa pada wajah cantiknya itu. Setelah di rasa selesai, kini Gracia beranjak dari duduknya untuk mengganti pakaian, tidak sengaja dirinya berpapasan dengan Shani.

Keduanya saling bertatapan beberapa saat, Gracia yang melihat Shani hanya diam saja itu menghela nafasnya, "Udah selesai?" Tanya Gracia.

Shani yang mendengar pertanyaan Gracia itu hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sebenarnya Gracia heran dengan sikap Shani ini, perasaan tadi pas mereka baru saja sampai di teater Shani masih normal-normal saja, tapi kenapa tiba-tiba dirinya jadi bersikap seperti ini terhadap Gracia?

"Yaudah, aku mau ganti baju dulu ya," Tanpa menunggu ucapan dari Shani, Gracia berjalan berlalu meninggalkan Shani yang kini tengah menatap punggung Gracia yang sudah menghilang dari balik bilik pintu itu.

Shani Untuk GraciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang